Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terserang Demam Tinggi, Perdana Menteri Israel Dibawa ke Rumah Sakit

Kompas.com - 28/03/2018, 10:02 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terserang demam tinggi dan batuk sehingga harus dilarikan ke rumah sakit pada Selasa (27/3/2018).

Dilansir dari CNN, dia diagnosis menderita penyakit saluran pernapasan ringan.

Namun, Netanyahu yang kini berusia 68 tahun itu telah diperbolehkan pulang pada Rabu (28/3/2018) pagi, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan.

"Terima kasih atas kepeduliannya. Saya sedang dalam perjalanan ke rumah," kicaunya di Twitter.

Netanyahu dibawa ke RS Hadassah Ein Kerem di Yerusalem setelah terserang demam tinggi dan batuk.

Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Mesir Resmi Berdamai dengan Israel

Dokter pribadinya, Tzvu Herman Berkovich mengatakan, Netanyahu tidak merampungkan waktu istirahatnya untuk penyembuhan penyakitnya sejak dua pekan lalu, dan gejalanya semakin memburuk.

Berkovich mendampingi Netanyahu ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dari staf medis.

Dokter merekomendasikan agar dia beristirahat cukup dan minum obat-obatan yang diberikan.

Sebelumnya, pada Senin (26/3/2018), Netanyahu menghadiri panggilan untuk penyelidikan korupsi dan diinterogasi selama 4,5 jam.

Juru bicara kepolisian Israel menyatakan, istri Netanyahu, Sara, dan putranya yang bernama Yair, juga turut diinterogasi.

Netanyahu menyangkal semua tuduhan yang dihadapkan kepadanya dan menegaskan tidak akan mengundurkan diri.

Baca juga : Netanyahu Harus Mundur atau Diturunkan Pemerintah Koalisi

Pihak berwenang mencurigai Netanyahu dan keluarganya telah menerima hadiah mahal dari produser Hollywood, Arnon Milchan, dan miliarder asal Australia, James Packer.

Hadiah tersebut diduga termasuk cerutu mahal, perhiasan dan sampanye. Nilai total hadiah yang diterima antara 2007 hingga 2016 diprediksi mencapai 283.000 dollar Amerika Serikat atau Rp 3,8 miliar.

Netanyahu juga telah diperiksa terkait tuduhan adanya kesepakatan rahasia untuk peliputan berita dengan surat kabar Yediot Aharonot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com