Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ribu Warga AS Tuntut Pengetatan Kepemilikan Senjata Api

Kompas.com - 25/03/2018, 10:55 WIB
Veronika Yasinta

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ratusan ribu warga Amerika Serikat tumpah ruah ke jalan-jalan utama sejumlah kota guna menyerukan pengetatan kepemilikan senjata api.

Gerakan bertajuk "The March For Our Lives" atau Pawai untuk Hidup Kami bermunculan di pesisir timur AS dan menyebar hingga pesisir barat.

Di Washington DC, kerumunan massa yang sebagian besar merupakan remaja dan anak-anak, berkumpul di sepanjang Pennsylvania Avenue sembari membawa beragam poster bertuliskan "Lindungi anak-anak, bukan senjata api" serta "Apakah saya berikutnya?".

Demonstrasi diisi dengan orasi yang diselingi penampilan beberapa penyanyi, seperti Ariana Grande dan Miley Cyrus. Orasi pemimpin pelajar sekaligus penyintas penembakan di Parkland, Emma Gonzalez, juga turut serta dalam aksi tersebut dan berorasi.

Baca juga : Pasca-Kasus Penembakan Massal Florida, Walmart Naikkan Batas Usia Pembeli Senjata

Setelah menyebutkan nama-nama korban penembakan, Gonzalez berdiam diri di panggung yang didirikan di depan gedung Kongres AS selama enam menit dan 20 detik, yang sama dengan durasi penembakan di Parkland.

"Kami akan terus berjuang demi teman-teman kami yang meninggal dunia," kata Delaney Tarr, pelajar SMA di Parkland yang turut berorasi.

Aksi itu diikuti anak-anak sekolah lainnya, seperti Naomi Wadler, pelajar berusia 11 tahun dari Virginia.

"Saya hadir di sini untuk mewakili para anak Afrika-Amerika yang kisahnya tidak masuk tajuk utama surat kabar," ucapnya.

Asisten Pembela Umum Hector Romero (kiri) dan Pembela Umum Melisa McNeill (kanan) terlihat di layar televisi pada penampilan perdana tersangka penembakan Nikolaus Cruz di pengadilan Broward County Court House di Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat, Kamis (15/2/2018). Nikolaus merupakan pelaku penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, pada Rabu, 14 Februari yang menewaskan 17 orang.AFP HOTO/POOL/SUSAN STOCKER-SUN Asisten Pembela Umum Hector Romero (kiri) dan Pembela Umum Melisa McNeill (kanan) terlihat di layar televisi pada penampilan perdana tersangka penembakan Nikolaus Cruz di pengadilan Broward County Court House di Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat, Kamis (15/2/2018). Nikolaus merupakan pelaku penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, pada Rabu, 14 Februari yang menewaskan 17 orang.
Bagaimana protes bermula?

Aksi protes ini mengemuka setelah 17 orang tewas dalam penembakan di sebuah sekolah menengah atas di Parkland, Florida, pada 14 Februari lalu.

Setelah kejadian, para penyintas menggelar demonstrasi menuntut pengetatan kepemilikan senjata api yang kemudian memicu gelombang aksi serupa di kota-kota lain.

Pada 14 Maret lalu, misalnya, sejumlah pelajar dan karyawan sekolah di berbagai kota di AS menghentikan sementara kegiatan belajar-mengajar untuk menuntut reformasi kepemilikan senjata api.

Akhir pekan ini lebih dari 800 demonstrasi sejenis akan diadakan di Amerika Serikat dan kota-kota lain di dunia, termasuk Edinburgh, London, Jenewa, Sydney, dan Tokyo.

Seberapa besar sokongan kepada para demonstran?

Meskipun demonstrasi reformasi kepemilikan senjata api mampu mendatangkan ratusan ribu simpatisan, topik ini masih membelah AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com