Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Sarkozy Bantah Dirinya Terima Dana dari Gaddafi

Kompas.com - 22/03/2018, 15:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menolak tuduhan bahwa dia menerima dana kampanye Pilpres 2007 dari mendiang Pemimpin Libya, Muammar Gaddafi.

Pembelaan itu diberikan Sarkozy secara tertulis di depan pengadilan, seperti dilansir kantor berita AFP Kamis (22/3/2018).

Dalam pernyataannya, Sarkozy berkata bahwa dia sudah sangat menderita sejak isu tersebut dimunculkan oleh putra Gaddafi, Saif al-Islam Gaddafi pada 2011.

Politisi 63 tahun itu menuduh rezim Gaddafi melakukan manipulasi, dan menuntut agar diperlakukan seperti saksi mata alih-alih tersangka.

"Saya dituduh hanya karena komentar yang dibuat oleh Tuan Gaddafi, anaknya, keponakannya, sepupunya, juru bicaranya, dan tidak melalui bukti fisik," kecam Sarkozy.

Baca juga : Diduga Terima Dana dari Muammar Gaddafi, Mantan Presiden Perancis Ditangkap

Namun, hakim menegaskan bahwa mereka telah mempunyai bukti kuat setelah melakukan investigasi selama lima tahun, dan menginterogasi Sarkozy sejak Selasa (20/3/2018).

Sebelumnya, Nama Sarkozy mencuat setelah Saif Gaddafi mengatakan kalau ayahnya telah mendanai kampanye presiden yang menjabat pada periode 2007-2012 tersebut.

"Hal pertama yang kami inginkan adalah badut itu (Sarkozy) mengembalikan uang rakyat Libya," kata Saif pada Maret 2011 dilansir Euronews.

Pengadilan Tinggi Perancis kemudian memutuskan untuk membuka penyelidikan klaim Saif pada April 2013.

Jika terbukti, Sarkozy berarti melanggar batas pengeluaran kampanye presiden pada saat itu yang mencapai 21 juta euro, atau Rp 355,8 miliar.

November 2017 lalu, seorang pengusaha bernama Ziad Takiaddine mengaku, dia melakukan tiga kali perjalanan dari Tripoli ke Paris pada akhir 2006 dan awal 2007.

Dalam perjalanan, Takiaddine berkata kalau dia membawa koper berisi uang yang digunakan untuk membiayai kampanye Sarkozy.

Uang dengan pecahan 200 dan 500 euro tersebut diserahkan oleh Kepala Intelijen Libya, Abdallah Senussi.

Sarkozy berkali-kali membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan klaim itu dibuat oleh keluarga Gaddafi sebagai bentuk balas dendam.

Sebab, Perancis memutuskan berpartisipasi dalam operasi militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk menggulingkan pemerintahan Gaddafi yang berumur 41 tahun.

Baca juga : Mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy Segera Diadili

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com