Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Liga Arab Terbentuk

Kompas.com - 22/03/2018, 13:22 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Pada 22 Maret 1945, negara-negara Arab di Timur Tengah sepakat mendirikan sebuah organisasi regional yang dikenal dengan nama Liga Arab atau Al-Jami'a al-Arabiyah.

Liga Arab dibentuk di Kairo, Mesir oleh Mesir, Suriah, Lebanon, Irak, Transjordania (Jordania), Arab Saudi, dan Yaman.

Setelah itu negara-negara lain masuk menjadi anggota yaitu Libya (1953), Sudan (1956), Tunisia dan Maroko (1958), Kuwait (1961), Aljazair (1962), lalu Bahrain, Oman, dan Qatar serta Uni Emirat Arab (1971).

Disusul kemudian Mauritania (1973), Somalia (1974), Organisasi Pembebasan Palestina /PLO (1976), Djibouti (1977) dan Kepulauan Komoro (1993).

Baca juga : Liga Arab Akan Lobi PBB untuk Mengakui Negara Palestina

Saat Yaman menjadi negara terpisah dari 1967-1990, keduanya memiliki perwakilan sendiri di Liga Arab.

Setiap negara anggota memiliki satu suara di Dewan Liga dan keputusan voting hanya mengikat negara-negara yang memberikan suara.

Tujuan pendirian Liga Arab adalah untuk memperkuat kordinasi politik, budaya, ekonomi, dan program-program sosial di antara negara anggota.

Organisasi ini juga bertujuan menjadi mediator jika terjadi pertikaian antara negara anggota atau sengketa antara negara anggota dan pihak ketiga.

Pada 13 April 1950, negara-negara anggota Liga Arab meneken kesepakatan terkait kerja sama pertahanan dan ekonomi serta menyepakati langkah-langkah kordinasi militer bersama.

Di tahun-tahun awal keberadaannya, Liga Arab berkonsentrasi pada masalah ekonomi, budaya, dan program sosial.

Pada 1954, Liga Arab menggelar kongres perminyakan pertama Arab dan para 1964 membentuk Organisasi Pendidikan, Budaya, dan Sains Liga Arab (ALECSO).

Masih di tahun yang sama, meski diwarnai keberatan dari Jordania, Liga Arab memberikan status pengamat kepada PLO sebagai wakil bangsa Palestina.

Status pengamat ini kemudian ditingkatkan menjadi anggota penuh pada 1976.

Saat Mahmoud Riad menjadi sekjen ketiga Liga Arab (1972-1979) aktivitas politik organisasi ini meningkat.

Baca juga : Liga Arab Pertimbangkan Beri Sanksi Ekonomi pada AS

Namun, kondisi Liga Arab sedikit melemah akibat perpecahan internal terkait sejumlah isu politik terutama terkait masalah Israel dan Palestina.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com