Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mahkota Saudi Dapat Sambutan Hangat dari Trump di Gedung Putih

Kompas.com - 21/03/2018, 08:18 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mendapat sambutan hangat dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Selasa (20/3/2018).

AFP melaporkan, Trump memuji persahabatan dua negara. Di depan kamera, keduanya menebar senyuman, jabat tangan, dan saling melontarkan apresasi.

"Suatu kehormatan untuk bertemu Putra Mahkota Saudi," kata Trump ketika keduanya bersiap untuk makan siang di Ruang Kabinet.

"Hubungan ini mungkin yang paling kuat yang pernah ada. kami saling memahami," tambahnya.

Baca juga : Putra Mahkota Saudi Ingin Memimpin Arab Saudi Sampai Akhir Hayat

Sementara, bagi pangeran yang berusia 32 tahun, ini merupakan kunjungan pertamanya ke Gedung Putih sejak dia memperkuat perannya sebagai putra mahkota dan melakukan reformasi ekonomi dan sosial.

"Anda adalah putra mahkota, dan sekarang Anda melampaui seorang putra mahkota," ucap Trump.

Pria berusia 71 tahun itu juga mengungkapkan kerinduan dengan Raja Salman, dan berharap dapat bertemua dengannya.

Janji Saudi untuk berinvestasi di AS membuat Trump makin dekat dengan Pangeran Mohammed, yang juga dikenal dengan julukan MBS.

"Arab Saudi merupakan negara yang sangat kaya, dan semoha mereka dapat memberi AS kekayaan itu dalam bentuk pekerjaan, pembelian peralatan militer terbaik di dunia," ujar Trump.

Baca juga : Putra Mahkota Saudi: Perempuan Saudi Berhak Menentukan Pilihan Pakaian

MBS akan berada di AS selama dua pekan. Dia dijadwalkan bertmu dengan politisi dan pelaku usaha, sekaligus memperbaiki citra kerajaan.

Krisis Teluk

Dilansir dari Al Jazeera, Trump diperkirakan akan mendesak MBS untuk mencari solusi atas krisis Teluk dengan Qatar selama kunjungan dengan Gedung Putih.

Seorang pejabat Gedung Putih senior mengatakan, Trump masih berharap dapat mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin negara Arab pada Mei mendatang.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir telah memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar sejak 5 Juni 2017, serta menuduh Qatar sebagai negara pendukung terorisme.

Namun, pemerintah Qatar menolak tuduhan tersbeut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com