Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamil 22 Kali, Perempuan Ini Alami 16 Kali Keguguran

Kompas.com - 20/03/2018, 20:22 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

BRIMINGHAM, KOMPAS.com - Kerry Hutchinson (35) asal kota Rugeley, sangat mendambakan menjadi seorang ibu. Namun selama 22 kali kehamilan, dia mengalami 16 kali keguguran dan tujuh bayinya meninggal dalam kandungan atau tak mampu bertahan setelah terlahir prematur.

Seumur hidupnya, Kerry telah menguburkan tiga bayinya, dua meninggal dalam kandungan, dan mengalami 16 kali keguguran.

Bahkan dia baru saja kehilangan bayinya dari kehamilannya yang ke-22 kali. Meski demikian, Kerry tak pernah berhenti menyerah untuk menjadi seorang ibu.

"Saya tidak akan berhenti mencoba. Saya perlu jawaban mengapa semua bayi saya meninggal dunia," ujar Kerry kepada media di Birmingham.

Baca juga: Alami Keguguran, Perempuan di El Salvador Malah Dipenjara 15 Tahun

Kerry mengisahkan, pertama kali melahirkan bayi perempuan yang bertahan hanya 12 jam sebelum akhirnya meninggal. Bayi itu dia beri nama Paige.

"Paige kecilku lahir prematur dan meninggal setelah 12 jam. Dia sangat kecil," kata Kerry.

Setelah kelahiran pertamanya yang berakhir buruk, Kerry memeriksakan kandungannya dan dinyatakan mengalami kanker serviks.

"Mereka mencoba segala cara untuk menyingkirkan kanker itu. Namun tidak berhasil, sehingga akhirnya sebagian besar serviks saya harus diangkat," ujar Kerry.

Pacsa-operasi, meski tidak menghilangkan kemampuannya untuk mengandung, namun dokter mengingatkan akan sulit untuk menjaga bayinya dan kemungkinan besar akan lahir prematur.

Setelahnya, Kerry sempat beberapa kali dinyatakan hamil, namun sesering itu pula dia mengalami keguguran.

"Kami terus berusaha namun saya terus kehilangan mereka. Pernah suatu kali saya hamil bayi laki-laki, namun dia meninggal dalam kandungan pada trimester kedua."

Baca juga: Pengungsi Suriah Keguguran, Penjaga Perbatasan Swiss Dinyatakan Bersalah

Kerry bersama pasangannya Connell, telah mencoba berbagai prosedur kesuburan dan Kerry kembali hamil seorang bayi laki-laki.

"Tapi Lucas lahir prematur setelah 22 minggu dan dokter tidak bisa menyelamatkannya," kata Kerry.

Setelah kepergian Lucas, Kerry sempat ingin menyerah. Namun setelah menjalani prosedur operasi trans-abdominal untuk mencegah keguguran kandungan, Kerry kembali mengandung.

"Semua awalnya berjalan baik. Tapi pada minggu ke-11, dokter mengatakan tidak ada detak jantung dari bayi di dalam kandungan."

Meskipun merasakan sedih dan trauma akibat kehilangan bayi berkali-kali, Kerry belum melupakan mimpinya untuk bisa menjadi seorang ibu.

Kerry tetap meyakini dirinya akan menjadi ibu dan kini dia membagi ceritanya kepada dunia untuk menunjukkan bahwa selalu ada harapan.

"Saya ingin orang mengetahui bahwa ada seseorang di luar sana yang bisa membantu kami. Kami hanya harus menemukannya dan itu yang serang kami lakukan," ujarnya.

"Saya perlu mengetahui alasan kenapa bayi saya selalu meninggal," tambahnya lagi.

Baca juga: Gara-gara Keguguran, Perempuan Ini Divonis 30 Tahun Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com