Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Assad Menyetir Mobil Sendiri ke Wilayah Konflik

Kompas.com - 20/03/2018, 18:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

DAMASKUS, KOMPAS.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad mempunyai cara tersendiri untuk mengunjungi wilayah konflik di Ghouta Timur, kawasan pinggiran Damaskus.

CNN memberitakan Senin (19/3/2018), Assad memilih untuk menyetir sendiri mobilnya yang bermerek Honda Civic untuk mengunjungi wilayah yang sudah dikuasai pasukan pemerintah.

Dalam video yang diposting di Twitter, tampak Assad, tanpa dilindungi pengawal, menyetir melewati puing-puing bangunan, dan lalu-lalang kendaraan.

"Kita akan memasuki wilayah Ghouta untuk meninjau situasi terkini," kata Assad dalam video tersebut.

Observatorium Suriah untuk HAM, sebuah lembaga berbasis di Inggris melaporkan, pasukan pemerintah mengklaim telah mengendalikan 80 persen wilayah Ghouta Timur.

Baca juga : Presiden Suriah Kunjungi Pasukan di Garis Depan Wilayah Konflik

Jika berhasil merebut Ghouta Timur sepenuhnya, maka hal itu bakal menjadi kemenangan terpenting Assad sepanjang tujuh tahun perang sipil di Suriah.

Namun, langkah Assad untuk menguasai basis pemberontak sejak 2012 itu ditentang oleh komunitas internasional.

PBB menyerukan agar Suriah melakukan gencatan senjata. Presiden Rusia Vladimir Putin, sekutu utama Assad, meminta agar setiap hari, terdapat jeda lima jam.

Jeda tersebut dipergunakan agar bantuan kemanusiaan, maupun pasukan penyelamat internasional, bisa memasuki Ghouta Timur.

Namun, Assad tidak menyebut soal seruan tersebut di videonya. Presiden 52 tahun itu lebih memilih memuji pengorbanan tentaranya.

Assad menyebut, setiap meter daerah yang direbut di Ghouta Timur harus ditebus oleh darah setiap anggota militer Suriah, yang disebutnya sebagai "pahlawan di antara pahlawan".

"Di sini terdapat rakyat sipil. Sudah menjadi kewajiban saya untuk mempertahankan setiap hidup mereka," beber Assad sambil menyetir.

Merujuk kepada laporan PBB, serangan pasukan rezim Assad kepada pemberontak mengakibatkan 1.000 orang tewas, dan puluhan ribu orang mengungsi.

Baca juga : Ribuan Warga Sipil Tinggalkan Ghouta Timur

"Saya sangat bersedih atas penderitaan mengerikan yang dialami oleh warga di Ghouta Timur," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com