Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Tersangka Meledakkan Diri saat Dikejar Polisi Tunisia

Kompas.com - 19/03/2018, 23:35 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TUNIS, KOMPAS.com - Kepolisian Tunisia mengejar dua orang pria di wilayah selatan Ben Guerdane, saat salah satu di antaranya dilaporkan "meledakkan dirinya sendiri".

Insiden pengejaran tersebut terjadi pada Senin (19/3/2018). Bermula dari laporan yang diterima Garda Nasional tentang dua orang tersangka yang menuju wilayah yang berbatasan dengan Libya.

Disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Khalifa Chibani, petugas melacak keberadaan para tersangka di wilayah Magroun.

Namun saat proses pengejaran, mendadak salah satu tersangka meledakkan diri.

"Sementara seorang tersangka lainnya dilaporkan membawa senapan serbu jenis Kalashnikov dan melepaskan tembakan ke arah polisi. Akan tetapi tidak ada korba luka," kata Chibani dilansir AFP.

Baca juga: Sekolah Yahudi di Tunisia Jadi Sasaran Pelemparan Bom Molotov

Setelah mendapat serangan dari tersangka, petugas membalas tembakan yang berakhir dengan tersangka kedua tewas terkena tembakan petugas.

Dilaporkan hingga kini belum diketahui identitas kedua tersangka.

Tunisia menghadapi pemberontakan sejak terjadinya revolusi pada 2011 dan berada dalam keadaan darurat sejak November 2015, saat aksi bom bunuh diri di ibu kota menewaskan 12 penjaga presiden.

Pada 7 Maret 2016, rangkaian serangan oleh kelompok pemberontak menewaskan 13 anggota petugas keamanan, tujuh warga sipil dan 55 anggota pemberontak.

Perdana Menteri Youssef Chahed bulan ini mengumumkan tanggal 7 Maret sebagai "hari kemenangan melawan terorisme" dan kota Ben Guerdane ditasbihkan sebagai "kota kemenangan melawan terorisme".

Tunisia menjadi salah satu negara yang banyak warganya bergabung dengan kelompok teroris dan berperang di wilayah konflik, seperti Irak, Suriah dan Libya.

Baca juga: Peluncuran Stasiun Radio Khusus Gay di Tunisia Tuai Kecaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com