Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

740 Boneka "Teddy Bear" Jadi Simbol Ratusan Ribu Pengungsi Anak Suriah

Kompas.com - 16/03/2018, 22:55 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Sejumlah siswa sekolah di Berlin menyusun ratusan boneka Teddy Bear pada anak tangga di depan gedung Balai Konser, Kamis (15/3/2018).

Aksi yang digalakkan oleh badan amal World Vision Germany itu sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap para pengungsi anak korban perang di Suriah.

Sebanyak 740 buah boneka beruang yang disusun pada anak tangga di depan gedung Konzerthaus, Berlin itu menjadi simbol anak-anak yang mengungsi akibat perang saudara yang berkecamuk di Suriah selama tujuh tahun.

"Setiap boneka Teddy Bear ini merepresentasikan 1.000 pengungsi anak-anak Suriah," kata Hussam Alheraky, pengungsi Suriah yang tinggal di Jerman.

Baca juga: Turki Beri Pendidikan untuk 500.000 Pengungsi Anak Suriah

"Banyaknya boneka beruang yang kami tempatkan di sini berarti ada begitu banyak anak-anak yang tidak memiliki akses untuk pendidikan, sekolah, atau dalam perjalanan ke pengasingan," tambahnya.

"Saya merasa beruntung dapat melanjutkan sekolah di sini, dapat belajar bahasa Jerman. Saya ingin menyampaikan pesan bahwa semua anak berarti. Saya ingin setiap anak-anak di dunia mendapat kesempatan yang sama dengan saya," lanjut Alheraky yang kini berusia 18 tahun.

Dilansir dari The Malay Mail Online, ada lebih dari 2,5 juta pengungsi anak-anak di Suriah, dan sekitar 740.000 dari mereka masih di usia sekolah namun tanpa memiliki akses untuk pendidikan.

Perang saudara juga telah membunuh ratusan ribu dan mengusir hingga 11 juta warga.

Alheraky yang kini berusia 18 tahun mengingat tujuh tahun berlangsungnya revolusi di Suriah. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa dunia tidak melakukan apa pun.

Baca juga: 40 Ribu Pengungsi Anak Rohingya tanpa Ditemani Keluarga

Dia melarikan diri dari Suriah menuju Yordania setelah sekolahnya hancur karena diterjang rudal. Dia tiba di Jerman akhir 2016 dan mulai mempelajari bahasa Jerman.

Alheraky beruntung karena bisa diterima di sebuah sekolah bergengsi di Stuttgart. Namun dia terus mencemaskan nasib orang-orang yang masih tertinggal di Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com