Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Promosi Budaya Barat, Pesta Dansa Dilarang di Sekolah Pakistan

Kompas.com - 16/03/2018, 15:59 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

PUNJAB, KOMPAS.com - Kegiatan pesta dansa kini dilarang digelar di sekolah dan perguruan tinggi di provinsi di Punjab, Pakistan. Larang itu dikeluarkan oleh majelis wilayah setempat.

Majelis wilayah Punjab memutuskan melarang kegiatan pesta dansa di sekolah dan perguruan tinggi karena dianggap hanya mempromosikan budaya barat. Selain itu, pesta dansa juga dipandang sebagai hal yang vulgar.

Aturan tersebut akan diberlakukan di sekolah dan perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, di provinsi tersebut.

Sheikh Ijaz, politisi partai Liga Muslim Pakistan yang berkuasa di Punjab, mengusulkan pelarangan tersebut sebagai langkah menghentikan tindakan vulgar dan tak sopan dari budaya barat itu di kalangan kaum muda.

Baca juga: Pakistan Kembali Larang Media Promosikan Hari Valentine

Dia mengklaim peraturan tersebut tidak mendapat tentangan, baik dari partai sekuler, moderat maupun islami, yang ada di Majelis Punjab.

Ijaz mengatakan, usulan pelarangan itu muncul setelah banyaknya keluhan dari orangtua siswa yang menyebut sekolah telah menggelar sebuah acara yang menggabungkan laki-laki dan perempuan.

Namun larangan tersebut mendapat tentangan dari para siswa dan aktivis dengan mengatakan masalah tarian dan dansa bukan menjadi urusan politisi.

Mahwash Ajaz, seorang pakar psikologi Pakistan, turut menentang usulan tersebut dengan menyebutnya sebagai tindakan yang menentang kebebasan sipil.

"Seharusnya menjadi wewenang orangtua untuk memutuskan apa yang anak-anaknya mereka boleh atau tidak dilakukan di sekolah. Bukan urusan politisi apalagi negara untuk mengatur urusan seperti itu," ujarnya.

"Bukankah kita memiliki masalah lain yang lebih mendesak untuk dibahas seperti tidak kekerasan terhadap anak-anak, kekerasan seksual, juga kualitas pendidikan."

"Daripada membahas anak-anak melakukan pesta atau berdansa sekali dua kali dalam setahun," tambah Ajaz, dilansir The Independent.

Baca juga: Sebanyak 1.800 Ulama Pakistan Haramkan Aksi Bom Bunuh Diri

Larangan tarian dan dansa di sekolah juga sempat diusulkan untuk diterapkan di provinsi Sindh pada 2016. Namun usulan itu ditolak saat dilakukan pemungutan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com