Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halaman Gedung Capitol AS Dipenuhi 7.000 Pasang Sepatu

Kompas.com - 14/03/2018, 13:24 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dengan halaman di sekitar Gedung Capitol atau kantor Kongres, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (13/3/2018).

Halaman dengan rerumputan hijau seluas 3.000 meter persegi itu dipenuhi dengan 7.000 pasang sepatu yang berwarna-warni.

Kelompok aktivis Avaaz menyebutkan ribuan pasang sepatu menjadi simbol kesedihan terhadap kekerasan senjata api yang telah menewaskan banyak anak-anak.

Sepatu-sepatu itu disumbangkan oleh selebriti, anggota keluarga korban kekerasan senjata api, dan warga AS.

Baca juga : Pelaku Penembakan Sekolah di Florida Dijerat 17 Dakwaan Pembunuhan

Avaaz menyatakan, ada sekitar 7.000 kematian yang tercatat oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), di mana 1.300 anak mati karena kekerasan senjata api setiap tahunnya.

"Ada beberapa sekolah yang mengadakan tur di Washington DC, kami juga terlibat perbincangan dengan anggota Kongres," kata direktur Avaaz, Emma Ruby-Sachs.

Beberapa anggota Kongres AS juga mengunggah gambar sepatu-sepatu tersebut di media sosial.

"Kita harus menjaga anak-anak tetap aman. Kita tidak bisa membiarkan sepatu itu bertambah," tulis Anggota Kongres Tim Ryan.

Peletakkan sepatu tersebut dilakukan sehari sebelum murid-murid sekolah di AS melakukan aksi walkout untuk memprotes kekerasan senjata api, menyusul aksi penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida.

Baca juga : Banyak Pemilik Senjata, Mengapa Swiss Tidak Ada Penembakan Massal?

National School Walkout dijadwalkan pada Rabu (14/3/2018) pukul 10.00 waktu setempat dan berlangsung selama 17 menit, simbol dari jumlah korban penembakan di Parkland.

Para murid dari penjuru AS juga akan turun ke jalan dan unjuk rasa "March For Our Lives" pada 24 Maret 2018.

Penembakan di Parkland menewaskan 17 orang merupakan yang paling mematikan, sejak 26 orang tewas pada penembakan di SD Sandy Hook, Connecticut, pada 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com