Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mike Pompeo, Direktur CIA yang Dipilih Trump Jadi Menlu AS

Kompas.com - 14/03/2018, 09:53 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,NBC News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mike Pompeo, Direktur Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) saat ini, akan mengisi jabatan Menteri Luar Negeri AS.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump telah memecat Rex Tillerson sebagai menlu. Kini, posisinya siap digantikan oleh Pompeo.

Sebagai menlu, Pompeo akan menghadapi tugas yang snagat sulit untuk mempertahankan hubungannya dengan Trump tanpa mengesampingkan Partai Demokrat dan sekutu lainnya.

Dia harus menghidupkan kembali kementerian yang mengalami pergolakan selama satu tahun, dan menyelesaikan kebuntuan dengan Korea Utara, Iran, dan Rusia.

Lalu bagaimana sepak terjang Pompeo sehingga Trump mempercayakan dia menjabat posisi yang strategis?

Baca juga : Trump soal Pemecatan Tillerson: Kami Sudah Tidak Sepaham

Lahir di California, pada 30 Desember 1963, Pompeo merupakan seorang Kongres Partai Republik garis keras sebelum Trump menunjuknya sebagai direktur CIA.

Dia merupakan lulusan Sekolah Hukum Harvard dan menjadi redaktur di Havard Law Review. Pompeo juga sempat menikmati karir di Angkatan Darat.

Sebelum bergabung dengan kongres, dia mendirikan perusahaan suku cadang pesawat dan perusahaan pemasok ladang minyak.

Dia terpilih menjadi anggota House of Representative (DPR AS) pada 2010 dengan dukungan dari donatur besar di Partai Republik, Charles dan David Koch.

Kemudian, Pompeo menjadi anggota komite intelijen DPR, energi, dan perdagangan.

Selama di Kongres, mantan wakil dari Kansas ini merupakan pengkritik keras terhadap kesepakatan nuklir pemerintahan Obama dengan Iran dan menentang penutupan penjara di Teluk Guantanamo.

Dia juga memainkan peranan penting dengan badan intelijen dan Komite Terpilih untuk menyelidiki serangan teroris pada 2012 terhadap Konsulat AS di Benghazi, Libya.

Dengan begitu, dia mendapatkan dukungan untuk masuk ke Capitol Hill.

Baca juga : Direktur CIA Sebut Rusia Bakal Campuri Pemilu Legislatif 2018

Pada 2017, Pompeo berkunjung ke Turki dan Arab Saudi. Di Turki, dia bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk membahas Suriah dan ISIS.

Dia memberi penghormatan terhadap mantan Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Nayef dengan Medali George Tenet.

Pertemuan itu sekaligus menguatkan kembali hubungan AS dan Arab Saudi sejak Trump menjabat pada Januari 2017.

Pada Agustus 2017, dia membentuk panel khusus untuk menyelidiki kemungkinan hubungan Trump dengan Rusia dalam pilpres 2016. Namun, dia nampak tidak lagi menunjukkan kemauan untuk menentang presiden mengenai masalah tersebut.

Baca juga : Usai Dipecat, Tillerson Tak Ucapkan Terima Kasih kepada Trump

Kinerja dan sikap Pompeo selama di pemerintahan membantunya dalam membangun kepercayaan dengan presiden.

Posisi Pompeo di CIA akan digantikan wakilnya, Gina Haspel, yang akan menjadi direktur CIA perempuan pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com