Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

49 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Kathmandu

Kompas.com - 13/03/2018, 09:10 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

KATHMANDU, KOMPAS.com - Sebanyak 49 orang dinyatakan tewas dalam kecelakaan pesawat milik maskapai US-Bangla Airlines dari Bangladesh di Bandara Tribuvhan, Kathmandu, Nepal, Senin (12/3/2018).

AFP melaporkan, pejabat setempat mengatakan ada 71 orang yang berada di dalam pesawat. Sebelumnya, pesawat tersebut lepas landas dari Dhaka.

Namun, sampai di Kathamandu, pesawat jatuh di landasan pacu dan tergelincir ke arah lapangan sepak bola terdekat.

Tim penyelamat berupaya memotong badan pesawat yang terbalik dan hangus terbakar untuk menarik korban keluar. Penumpamng lain ditemukan terkubur di bawah puing-puing yang berserakan.

"40 orang tewas di lokasi dan 9 lainnya meninggal di dua rumah sakit di Kathmandu," kata juru bicara polisi Manoj Neupane.

Sebelumnya dilaporkan, korban tewas mencapai 40 orang.

Baca juga : Korban Tewas Kecelakaan Pesawat di Kathmandu Jadi 40 Orang

Sementara itu, masih ada 22 orang lainnya yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, beberapa di antaranya kritis.

Salah satu korban selamat, Sana Shakya, mampu keluar dari jendela pesawat yang terbakar.

Menurut keterangannya, dia tidak menyadari kalau pesawat berada dalam masalah selama perjalanan, hingga akhirnya pesawat jatuh di permukaan tanah.

"Pesawat itu naik turun, miring ke kanan dan kiri, naik turun lagi. Saya pikir itu hanya lalu lintas udara biasa. Saya tau pesawat dalam masalah ketika mendarat keras," ucapnya.

Penyebab kecelakaan belum diketahui, namun pihak bandara menyatakan pesawat tidak terkendali ketika mendarat.

Sementara itu, CEO US-Bangla Airlines Imran Asif menuduh pengawas lalu lintas udara Kathmandu yang gaduh.

"Pilot kami merupakan instruktur pesawat Bombardier, jam terbangnya lebih dari 5.000 jam," katanya.

Baca juga : 27 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Bandara Kathmandu

Seorang sumber dari pihak bandara yang tidak ingin menyebutkan namanya mengatakan, ada kebingungan antara petugas kontrol lalu lintas udara dan pilot terkait nomor landasan pacu di Kathmandu, antara landasan pacu 02 dan landasan pacu 20, yang seharusnya dimaksudkan pesawat untuk mendarat.

Saksi mata menyebutkan, pesawat Bombardier Dash Q400 turboprop buatan Kanada itu jatuh saat melakukan pendekatan kedua ke bandara untuk siap mendarat.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com