Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Demam Lassa Menyebar di Nigeria, 78 Orang Tewas

Kompas.com - 07/03/2018, 08:57 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP

LAGOS, KOMPAS.com - Demam berdarah yang diakibatkan oleh virus Lassa menyebabkan 78 orang di Nigeria harus kehilangan nyawanya, dalam salah satu wabah terburuk sejak 2016.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut epidemi tersebut telah mencapai rekor tertinggi dengan 317 kasus dan 72 orang meninggal akibat demam lassa pada pekan lalu.

"Sejak wabah mulai menjakit pada 2018, telah terjadi 110 kematian," tulis laporan Pusat Pengendalian Penyakit di Nigeria (NCDC).

Namun, dari 110 kematian yang tercatat, sebanyak 78 kematian telah dikonfirmasi positif karena demam Lassa, 8 kasus masih kemungkinan, dan 24 kasus lainnya berstatus negatif.

Dari 1.121 kasus demam Lassa yang dilaporkan, sebanyak 353 kasus telah terkonfirmasi positif, 8 kemungkinan terjangkit demam Lassa, 723 negatif, dan 37 kasus sedang menunggu hasil laboratorium.

Sementara itu, sebanyak 3.126 kasus juga mendapat pemantauan khusus.

Baca juga : Di Nigeria, Indomie Dijadikan Sarana Kampanye Pemilu

NCDC menyatakan, demam Lassa telah dilaporkan terjadi di 18 dari 36 negara bagian di Nigeria. Sementara, ada 16 petugas kesehatan yang juga terkena demam lassa di 6 negara bagian.

Direktur NCDC Chikwe Ihekweazu mengatakan, banyak kasus demam Lassa tidak mendapat penanganan medis karena masyarakat menganggapnya sebagai malaria biasa.

"Warga yang memiliki gejala demam harus memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan tes guna menentukan penyebab demamnya," katanya.

Menteri Kesehatan Nigeria Isaac Adewole menyatakan, pemerintah akan segera mengirimkan vaksin untuk menangkal virus tersebut.

"Kami melakukan segala kemungkinan untuk mengatasi wabah demam lassa di semua lini," katanya.

Lassa termasuk dalam keluarga Marburg dan Ebola, dua virus mematikan yang menyebabkan infeksi dengan demam, muntah, dan dalam kasus terburuk dapat menyebabkan pendarahan.

Baca juga : Nigeria Beli Pesawat Tempur AS Seharga Rp 8 Triliun

Lassa diambil dari kota asal virus ditemukan pertama kali pada 1969, yakni di kota Lassa, Nigeria utara.

Lebih dari 100 orang tewas pada 2016 akibat penyakit tersebut di 14 negara bagian.

Virus Lassa menyebar melalui makanan atau peralatan rumah tangga yang terkontaminasi dengan air kencing atau kotoran tikus.

Selain itu, penyebaran juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi virus lassa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com