Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Televisi Arab Saudi Hentikan Tayangan Sinetron Turki

Kompas.com - 06/03/2018, 18:49 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Stasiun televisi pemerintah Arab Saudi, MBC menghentikan pemutaran opera sabun Turki.

Pernyataan yang disampaikan juru bicara MBC pada Selasa (6/3/2018) itu langsung memicu kekecewaan para penggemar sinetron Turki.

MBC menghatakan langkah yang muncul di tengah ketegangan antara Ankara dan negara-negara Teluk, dilakukan untuk mempromosikan konten-konten lokal.

"Kami akan mencoba menggantikan sinetron Turki dengan drama-drama Arab berkualitas yang menampilkan nilai dan tradisi kawasan ini," kata juru bicara MBC, Mazen Hayek.

Baca juga : Saat Sinetron Turki Menjadi Favorit Rakyat Somalia

Jaringan televisi satelit itu sudah menghentikan siaran sinetron Turki yang disulihsuarakan ke bahasa Arab sejak Jumat pekan lalu.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menuduh Turki mendukung kelompok radikal semacam Ikhwanul Muslimin.

Selain itu, Turki juga condong mendukung Qatar yang selama sembilan bulan belakangan ini mengalami krisi diplomatik dengan Arab Saudi dan para sekutunya.

Arab Saudi dan sekutunya menuduh Qatar mendukung kelompok-kelompok radikal dan memiliki hubungan terlalu dekat dengan Iran.

Meski demikian, Hayek bersikukuh keputusan untuk menghentikan siaran sinetron Turki yang rata-rata diputar hingga enam jam sehari murni karena pertimbangan ekonomi dan kultural.

Produksi rata-rata untuk drama Arab berdurasi satu jam adalah 40.000-100.000 dolar AS. Sementara untuk membeli drama Turki dibutuhkan biaya 250.000 dolar AS.

"Tantangannya sekarang adalah mengisi kekosongan durasi ini dengan drama Arab yang berkualitas," ujar Hayek.

Hayek mengakui, sinetron Turki memang amat diminati terutama di kalangan para ibu rumah tangga. Alhasil keputusan MBC ini menuai protes dari para penggemar sinetron Turki.

"Bagi sebagian orang, kehidupan telah berakhir," kata seorang perempuan lewat akun Twitternya sambil menyematkan tagar "sinetron Turki sudah berakhir".

"Jika kalian melihat saya saat ini, maka tekanan darah dan gula saya sudah amat tinggi," ujar netizen lainnya.

Baca juga : Sinetron Turki Jadi Magnet Turis Indonesia Berkunjung ke Istanbul

MBC dikendalikan pengusaha Walid al-Ibrahim, yang sempat ditahan selama tiga bulan dalam pembersihan anti-korupsi beberapa waktu lalu.

Harian The Financial Times mengabarkan, Al-Ibrahim dipaksa menyerahkan sahamnya di MBC kepada pemerintah untuk ditukar dengan kebebasannya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com