Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi "Pemberantasan Korupsi", Batas Jabatan Presiden China Dicabut

Kompas.com - 05/03/2018, 23:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

BEIJING, KOMPAS.com — Ribuan anggota Kongres Rakyat China bertepuk tangan meriah sebagai bentuk dukungan atas usulan pencabutan masa jabatan presiden.

Pencabutan itu memberikan kesempatan Presiden Xi Jinping untuk memerintah China lebih dari dua periode.

Diberitakan BBC Indonesia Senin (5/3/2018), usulan itu sudah diumumkan oleh Partai Komunis China Februari lalu.

Walau usulan tersebut secara resmi bakal disahkan Minggu (11/3/2018), hampir dipastikan tidak akan ada hambatan.

Sebab, kongres yang digelar di Balai Rakyat Beijing itu hanya berfungsi sebagai "forum pengesahan" dari rancangan yang telah disiapkan partai.

Baca juga: Xi Jinping Perintahkan Tentara China untuk Tak Takut Mati

Xi menjadi pemimpin paling berpengaruh di China sejak Mao Zedong karena berhasil mengumpulkan militer, ekonomi, dan pemerintahan dalam genggamannya.

Kepala Bidang Politik KBRI di Beijing, Suargana Pringganu berujar, pencabutan masa jabatan presiden itu bakal berpengaruh bagi politik dalam negeri China.

"Itulah yang menyebabkan Kongres Rakyat China sedikit berbeda dari biasanya," ujar Suargana kepada BBC Indonesia.

"Papa Xi" yang Makin Menancapkan Pengaruh
Selama beberapa dekade, Partai Komunis China begitu mendominasi kehidupan masyarakat di Negeri "Panda".

Namun, keberadaan Xi telah melampaui partainya sendiri. Fotonya dipajang di papan reklame seluruh negeri.

Pemimpin berusia 64 tahun tersebut mendapat julukan "Papa Xi" dan mulai dijadikan lagu oleh banyak orang.

Xi mendapat tempat di hati rakyat China karena melembagakan kampanye anti-korupsi, yang diduga juga digunakan untuk menyingkirkan lawan politiknya.

Dalam pengamatan Suargana, untuk bisa menyukseskan kampanye pemberantasan korupsi, Xi perlu mendapat julukan core atau inti di tubuh partai.

Di China, hanya ada tiga pemimpin yang mendapat julukan Core, yakni Mao Zedong, Deng Xiaoping, dan Xi.

"Kalau pencabutan masa jabatan dua periode berhasil, upaya memerangi korupsi bakal lebih maksimal," ujar Suargana.

Hua Po, pengamat politik di Beijing, kepada AFP berujar, Xi mempunyai tugas untuk menghancurkan ancaman atas partai dan negara.

"Jika Xi hanya dibatasi dua periode saja, maka terjadi kekhawatiran nantinya China bakal dipimpin oleh pemimpin korup," terang Hua.

Selain menabuh genderang perang terhadap korupsi, Xi juga memperlihatkan visi politik mumpuni.

Dia mendorong proyek One Belt One Road untuk membangun perdagangan global. Selain itu, Xi juga mempunyai rencana besar untuk menghapus kemiskinan di China pada 2020 mendatang.

Baca juga : Di China, Huruf N dan Winnie the Pooh Disensor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com