Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seoul akan Kirim Kepala Mata-mata ke Korea Utara

Kompas.com - 04/03/2018, 15:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengumumkan pada Minggu (4/3/2018), para anggota delegasi tingkat tinggi yang akan dikirim ke Pyongyang awal pekan depan.

Presiden Moon telah memilih lima pejabat tingginya, termasuk penasihat keamanan nasional Ching Eui-yong dan kepala mata-mata Suh Hoon, sebagai anggota delegasi yang akan berangkat ke Pyongyang, Senin (5/3/2018).

"Delegasi khusus itu akan melakukan diskusi secara panjang lebar terkait banyak hal, termasuk upaya menciptakan kondisi untuk perundingan antara Korea Utara dengan AS soal denuklirisasi Semenanjung Korea."

"Selain itu yang pasti juga untuk meningkatkan hubungan antara dua Korea," kata juru bicara kepresidenan, Yoon Young-chan dilansir AFP.

Baca juga: Adik Kim Jong Un Jadi Delegasi Korut di Olimpiade Musim Dingin

Dipilihnyanya kepala mata-mata Korea Selatan, Suh Hoon, untuk bergabung dalam delegasi khusus tak lepas dari catatan pengalamannya dalam bernegosiasi dengan Korea Utara.

Suh merupakan orang yang berperan besar saat menegosiasikan pertemuan antara kedua Korea pada tahun 2000 dan 2007.

Yoon menambahkan, selain lima pejabat tinggi, Moon juga akan mengutus lima pejabat pendukung. Tim delegasi khusus tersebut akan terbang ke Pyongyang pada Senin petang dan kembali pada keesokan harinya.

Usai kunjungan ke Korea Utara, delegasi yang sama direncanakan juga bakal diutus ke AS untuk menyampaikan hasil diskusi selama di Pyongyang.

Pengiriman delegasi khusus tersebut sebagai lanjutan dari upaya penurunan ketegangan antara kedua pemerintahan Korea setelah gelaran Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Februari lalu.

Dalam ajang olahraga dunia tersebut, Pyongyang mengutus adik dari pemimpin tertinggi Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong, beserta Pimpinan Presidium Majelis Rakyat Tertinggi, Kim Yong Nam.

Baca juga: Presiden Korsel akan Kirim Utusan Khusus ke Pyongyang

Presiden Moon memanfaatkan momen olimpiade tersebut untuk membuka jalan dialog antara Korea Utara dengan AS yang diharapkan dapat mengakhiri kebuntuan terkait isu persenjataan nuklir Pyongyang yang dapat mengancam keamanan global.

AS telah menyampaikan tidak akan melakukan perundingan dengan Korea Utara sebelum ada langkah nyata yang diambil Pyongyang untuk proses denuklirisasi, bahkan mengancam bakal menjatuhkan sanksi terberat kepada Korea Utara.

Hal tersebut mencapat kecaman dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang menganggap AS telah mengambil tindakan tidak masuk akal dengan menolak dialog kecuali persyaratan mereka dipenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com