Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Bantah Tuduhan Bantu Suriah Produksi Senjata Kimia

Kompas.com - 02/03/2018, 15:39 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara dengan tegas membantah tuduhan yang menyebutkan mereka bekerja sama dengan Suriah dalam memproduksi senjata kimia.

Pyongyang pun balik menyebut tuduhan itu sebagai rekayasa AS yang ditujukan untuk semakin menyudutkan dan menekan Korea Utara.

"Sebagaimana yang telah kami tegaskan berkali-kali, republik kami tidak mengembangkan, pembuat, atau menimbun persenjataan kimia, dan sangat menentang penggunaannya," kata juru bicara Lembaga Penelitian Studi Amerika Kementerian Luar Negeri dikutip kantor berita Korea Utara, KCNA.

Sebelumnya, tuduhan disampaikan Perwakilan AS dalam Konferensi Perlucutan Persenjataan PBB yang berlangsung di Jenewa, Rabu (28/2/2018).

Baca juga: Korut Diduga Pasok Bahan Baku Senjata Kimia ke Suriah

Duta Besar AS, Robert Wood menyampaikan, antara Suriah dengan Korea Utara telah menjalin hubungan yang terkait dengan aktivitas misil dan juga bahan baku pembuatan senjata kimia.

Laporan rahasia PBB terkait pelanggaran sanksi Korut bahkan menyebut telah ada dua kali pengiriman dari Korea Utara ke sebuah badan pemerintah Suriah yang mengurusi program senjata kimia telah dicegat dalam enam bulan terakhir.

Badan pengawas persenjataan kimia dunia di Den Haag juga telah membuka penyelidikan atas serangan oleh pasukan rezim Suriah ke wilayah Ghouta Timur pada Minggu (25/2/2018).

Diduga serangan yang dilakukan pasca-keluarnya seruan gencatan senjata di Suriah oleh Dewan Keamanan PBB itu melibatkan penggunaan persenjataan yang dilarang. Demikian dilaporkan Reuters mengutip sebuah sumber diplomatik.

Suriah telah menandatangani perjanjian internasional terkait larangan persenjataan kimia pada 2013.

Baca juga: Pasukan Rezim Suriah Dituduh Jarah Makam di Kota Harasta

Perjanjian tersebut sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi Rusia untuk mencegah serangan udara balasan dari AS atas serangan gas syaraf yang menewaskan ratusan orang di Damaskus.

Setelah penandatanganan perjanjian, persediaan senjata kimia dan gas beracun milik Suriah telah dihancurkan di hadapan pemantau internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com