Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Hasil Jepretan Fotografer, Perempuan Kanada Didenda Rp 1 Miliar

Kompas.com - 02/03/2018, 10:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC


OTTAWA, KOMPAS.com - Seorang pengantin perempuan di Kanada harus membayar denda 89.000 dollar Amerika Serikat atau Rp 1,2 miliar karena melontarkan kalimat penyerangan secara online kepada fotografer.

Dilansir dari BBC, Jumat (2/3/2018), Emily Liao menghabiskan setahun waktunya untuk mengunggah komentar hinaan terkait layanan dari perusahaan fotografi Amara Wedding.

Hakim menyatakan, Liao telah menyerang pemilik bisnis tersebut karena dimotivasi dengan kebencian karena kecewa dengan hasil foto pra-nikah.

Hakim Agung Gordon Weathrill mengatakan, keputusannya pada 22 Februari 2018 menunjukkan Liao gagal membuktikan rasa ketidaksukaannya itu dapat dibenarkan.

Sementara, Amara Wedding telah mengalami kerugian secara finansial sejak Liao menghujani perusahaan itu dengan komentar buruk dan harus gulung tikar pada Januari 2017.

Baca juga : Ayah Cium Menantu Perempuan, Tradisi Pernikahan di China Ini Dikecam

Dalam serangkaian unggahan di akun media sosial dalam bahasa Inggris dan bahasa China, Liao menuduh Amara Wedding dan pemiliknya, Kitty Chan, karena dianggap telah berbohong kepada konsumen.

Masalah itu muncul ketika Liao tidak menyukai hasil foto pra-nikah yang diambil seorang fotografer lepas profesional yang bekerja di Amara Wedding.

Kemudian, Liao dan suaminya menghentikan pembayaran terhadap perusahaan tersebut. Namun, Amara Wedding tetap menyediakan riasan, fotografi, bunga, dan MC sesuai dengan kontrak perjanjian.

Pembatalan kontrak

Chan menawarkan pengembalian sejumlah biaya yang telah dibayarkan oleh Liao dan suaminya dan membatalkan kontrak. Namun, Liao menolaknya dan membawa Chan ke pengadilan pada Agustus 2015 dengan tuduhan melanggar kontrak.

Baca juga : Di Vietnam, Bisnis Sewa Mempelai dan Tamu Pernikahan Makin Berkembang

Liao kemudian mengunggah komentar penghinaan terhadap layanan dari Amara Wedding.

Gugatan yang diajukan Liao justru dimenangkan oleh Chan, dan dia mengunggah permintaan maaf di media sosial.

Namun, apa yang dilakukan oleh Liao selama ini telah merusak keberlangsungan bisnisnya.

"Saya ingin membuktikan kepada orang-orang, mereka harus menghadapi konsekuensi ketika mengatakan sesuatu di internet," kata Chan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com