Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte: Saya Bakal Mundur di 2020

Kompas.com - 01/03/2018, 15:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, terkenal dengan komentar-komentarnya yang mengejutkan dan kontroversial.

Terbaru, pemimpin 72 tahun tersebut berniat untuk mundur dari posisinya sebagai orang nomor satu Filipina lebih cepat.

Diwartakan Russian Today Rabu (28/2/2018), sesuai konstitusi Filipina, Duterte yang terpilih 30 Juni 2016 bakal habis masa jabatannya 2022 mendatang.

Namun, mantan Wali Kota Davao selama 15 tahun tersebut berniat untuk meletakkan jabatan dua tahun mendatang, alias 2020.

"Saya tidak berniat untuk menunggu hingga 2022," ujar presiden yang akrab disapa Digong itu ketika berpidato.

Baca juga : Duterte: Pakai Kondom seperti Makan Permen dengan Bungkusnya

"Saya sudah tua. Saya sudah tidak mempunyai ambisi lagi sehingga sudah waktunya untuk istirahat," lanjut Duterte kembali.

Kini, fokus Duterte adalah merumuskan dasar pemerintahan federal seperti yang dipakai oleh Amerika Serikat (AS).

Sejak Januari lalu, dia telah membentuk dewan beranggotakan 19 orang yang terdiri para pakar hukum konstitusi, dan dipimpin mantan Hakim Agung, Reynato Puno.

Dikutip Reuters.com, Duterte beranggapan, model pemerintahan federal tidak saja bisa menangkal kesenjangan kesejahteraan.

Namun juga memberdayakan peran pemerintah regional, dan mengakui keberagaman etnis yang ada di Filipina.

Lewat pernyataannya, Duterte berusaha menampik kritik bahwa dia berusaha untuk memperpanjang masa jabatannya.

Sebelumnya, kalangan oposisi dan aktivis menuduh Duterte berusaha menjadi diktator layaknya Ferdinand Marcos yang memerintah dari30 Desember 1965 sampai 25 Februari 1986.

Januari lalu, Majelis Rendah yang mendukung Duterte mengesahkan pembentukan majelis konstitusi untuk mengubah dasar negara yang ditetapkan pada 1987.

Selain itu, pemerintahan Duterte juga menghapus pemilu sela 2019, dan memperluas persyaratan pejabat terpilih.

Namun, Duterte berkata kalau dia tidak akan memerintah terlalu lama, dan menjadi seperti Marcos.

"Jika saya menjadi diktator dan memperpanjang masa jabatan saya walau hanya sehari, silakan tembak saya. Saya tidak bercanda!" kata Duterte saat itu.

Baca juga : HRW: Duterte Perintahkan Tembak Kemaluan Pemberontak Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com