Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

38 Anjing Militer Dieutanasia dalam 6 Bulan, Kemenhan Inggris Dikecam

Kompas.com - 28/02/2018, 18:50 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Seorang anggota parlemen senior mengecam perilaku Kementerian Pertahanan Inggris, setelah puluhan anjing militer disuntik mati hanya dalam enam bulan.

Data Kementerian Pertahanan Inggris menunjukkan sebanyak 38 ekor anjing militer dieutanasia antara Maret hingga Desember tahun lalu atau rata-rata satu anjing tiap pekan.

Mantan pemimpin Liberal Demokrat, Tim Farron yang mengungkap data tersebut mengecam perilaku "kejam" tersebut.

"Angka ini menunjukkan terlalu banyak anjing militer yang disuntik mati tiap tahun. Tak ada cukup upaya untuk menampung mereka," kata Farron.

Baca juga : AS Berikan Mandat Anjing Militer Pensiun di AS

"Bagaimanapun hewan-hewan ini sudah melayani negeri kita, melindungi tentara kita, dan menyelamatkan banyak nyawa," tambah Farron.

"Kita berutang kepada mantan anjing-anjing militer ini dan kita harus mencari opsi lain seperti pelatihan ulang," kata Farron

Data itu menunjukkan enam ekor anjing disuntik mati karena menunjukan temperamen yang berbahaya. Sementara enam lainnya dibunuh dengan alasan "gagal untuk mempertahankan standar".

Sementara itu, Menteri Pertahanan Gavin Williamson mengatakan, pihaknya sudah berupaya memulangkan kembali anjing-anjing itu dari medan perang.

Sejak 2013, lanjut Williamson, sudah 600 ekor anjing militer yang dipulangkan dari tugas mereka.

Williamson menambahkan, keputusan untuk menyuntik mati anjing-anjing itu merupakan kombinasi dari masalah perilaku dan kesejahteraan.

Data yang pernah diserahkan ke parlemen menunjukkan pada 2015-2016 sebanyak 79 ekor anjing militer disuntik mati, 40 di antaranya dianggap tak layak untuk dipulangkan.

Baca juga : Anjing Militer Australia Kini Bisa Pensiun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com