Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Bocah Perempuan ke Medan Perang, Erdogan Dikecam

Kompas.com - 27/02/2018, 14:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dilaporkan mendapat kecaman dari netizen yang ada di Twitter.

Sebab, Erdogan mengatakan kepada seorang bocah perempuan bahwa dia bakal menjadi terhormat jika gugur dalam medan perang.

Diwartakan BBC Indonesia Selasa (27/2/2018), awalnya Erdogan tengah berpidato dalam kongres Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Parti).

Kongres tersebut diadakan di kota Kharamanmaras, Turki Selatan, pada Sabtu pekan lalu (24/2/2018).

Dalam kongres yang disiarkan langsung di televisi itu, perhatian Erdogan tertuju kepada bocah perempuan yang mengenakan seragam militer dengan baret merah marun.

Baca juga : Erdogan Ancam Bakal Perluas Operasi Militer di Suriah ke Kota Lain

Baret dengan warna merah marun tersebut merupakan lambang dari Komando Pasukan Khusus Turki.

Erdogan langsung mengajak anak yang sedang menangis itu naik ke panggung, dan bertanya apa yang dia lakukan di kongres tersebut.

"Kita punya baret merah marun di sini, dan juga bendera Turki di sakunya. Jika dia tewas di medan tempur, mereka akan menaruh bendera di atasnya," kata Erdogan.

Erdogan kemudian kembali bertanya ke anak tersebut, apakah dia siap untuk menjadi jika waktunya tiba, yang kemudian bocah perempuan itu dengan "Ya".

Para pendukung Erdogan kemudian berteriak agar Erdogan bersedia membawa mereka ke Afrin.

Afrin adalah kawasan di Suriah yang saat ini tengah menjadi target militer Turki dalam operasi bernama "Tangkai Zaitun".

Operasi itu dilakukan karena Turki menganggap Afrin adalah basis kelompok milisi Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang dituding sebagai teroris.

Dilaporkan BBC Indonesia, tidak diketahui identitas anak itu, dan mengapa dia mengenakan seragam pasukan elit Turki.

Tindakan Erdogan langsung mendapat kecaman dari warganet yang menyamakannya dengan "penganiayaan anak".

"Memalukan! Dia hanya seorang anak. Anda seharusnya tidak mengharapkan dia mati!" komentar seorang warganet.

Ini bukan pertama kalinya Erdogan memantik kontroversi karena komentarnya yang menetapkan semua tentara dan polisi yang tewas bertugas sebagai martir.

Oposisi menuduh Erdogan menggunakan pemakaman tentara maupun anak-anak untuk pidato politiknya.

Baca juga : Terlibat ISIS, 15 Perempuan Turki di Irak Dijatuhi Hukuman Gantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com