Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 8 Juta Tikus Hidup di Kota Paris

Kompas.com - 26/02/2018, 14:06 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Semuanya berawal dari sebuah video yang diambil tahun lalu di tepian Sungai Seine, di antara Musee d'Orsay dan jembatan Pont Royal di ibu kota Perancis, Paris.

Dalam video yang kemudian viral setelah dimuat harian Le Parisien itu memperlihatkan para petugas kebersihan menemukan puluhan ekor tikus di tempat sampah yang sedang mereka bersihkan.

Video itu langsung memicu kontroversi soal cara membatasi jumlah tikus di Paris sekaligus memperlihatkan kondisi kerja para petugas kebersihan di kota tersebut.

Sejumlah sumber menyebut, setidaknya terdapat enam hingga delapan juta ekor tikus di seluruh Paris.

Baca juga : Tikus Jadi Ancaman Relokasi Pasar Ikan Terbesar Dunia di Tokyo

"Namun kenyataannya, tidak mungkin mengetahui jumlah tikus itu secara tepat," kata Georges Salines, kepala dinas kesehatan lingkungan kota Paris.

"Jumlah tikus ini bervariasi tergantung jumlah ketersediaan makanan dan kondisi tempat hidup mereka," tambah Salines.

"Tikus adalah hewan sosial dengan perilaku rumit yang bisa membuat populasi mereka stabil tergantung kondisi," ujar Salines.

Sehingga, kata Salines, amat salah jika yang dituntut adalah membatasi jumlah tikus di kota Paris. Sebab, populasi hewan pengerat itu selalu dalam kondisi stabil.

Dalam beberapa bulan terakhir ini, khususnya di malam hari, jumlah tikus terlihat semakin banyak dan mereka semakin tidak takut terhadap manusia.

Hewan-hewan ini bisa ditemukan di tempat-tempat sampah bahkan hingga ke lokasi pasar-pasar terbuka di jalanan dans sekitar Champs-Elysee.

Bahkan tak jarang tikus ini terlihat berkeliaran di depan katedral Notre Dame sehingga mengganggu para wisatawan. Kondisi ini diperparah dengan meluapnya Sungai Seine selama beberapa pekan terakhir.

Baca juga : Benarkah Tikus Bisa Mandi seperti Manusia?

"Sarang mereka di bantaran sungai dan di saluran-saluran pembuangan kebanjiran dan mereka terpaksa harus pindah ke tempat lain," tambah Salines.

Namun, pakar tikus dan penulis beberapa buku, Pierre Falgayrac ini bukan berarti tikus telah "menginvasi" kota Paris.

"Sederhananya, semakin banyak tikus terlihat bukan berarti jumlah hewan ini bertambah," ujar Falgayrac.

"Kita bahkan akan menyaksikan jumlah kematian tikus yang meningkat dan menurunnya reproduksi di masa depan," Falgayrac memprediksi.

"Pembangunan konstruksi di Paris, misalnya pembangunan jalan trem, mengakibatkan hewan-hewan itu harus menyingkir dan populasi mereka secara konstan berkurang," tambah Falgayrac.

Meski demikian, para pejabat lokal di Paris, jauh sebelum video tikus ini beredar, sudah mengeluhkan minimnya upaya untuk mengurangi populasi tikus di kota itu.

Sejumlah ilmuwan bahkan yakin tikus yang secara rutin menyantap makanan yang mengandung antikoagulan membuat mereka perlahan-lahan memiliki imunitas beberapa jenis racun yang digunakan untuk membasmi mereka.

"Di masa depan, pemerintah harus membasmi tikus terlebih dahulu sebelum pekerjaan konstruksi dimulai. Itulah cara untuk mencegah mereka pindah ke tempat lain," ujar Falgayrac.

Baca juga : Dikira Punah 100 Tahun Lalu, Tikus Berkantung Ternyata Masih Hidup

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com