Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2018, 10:54 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,BBC


ABUJA, KOMPAS.com -  Presiden Nigeria Muhammadu Buhari telah menyerukan dugaan penculikan murid perempuan oleh kelompok ekstremis Boko Haram sebagai bencana nasional.

Dilansir dari CNN, Sabtu (24/2/2018), Buhari juga meminta maaf atas serangan yang terjadi dan memastikan banyak pasukan keamanan mencari seluruh wilayah untuk menemukan jumlah siswi yang hilang.

"Kami minta maaf ini semua telah terjadi. Kami berdoa agar para pasukan keamanan yang berani bisa segera mendeteksi keberadaan mereka, dan membawa anggota keluarga Anda pulang dengan selamat," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, para anggota Boko Haram telah menyerbu sebuah sekolah di kota Dapchi, Senin (19/2/2018). Ada banyak murid perempuan yang dilaorkan hilang, namun jumlahnya belum diketahui pasti.

Serangan itu membuat banyak murid dan guru yang melarikan diri ke semak-semak sekitar.

Kepada BBC, orangtua menyatakan setidaknya ada 100 murid yang belum ditemukan.

Amarah orangtua terus berkembang, memprotes penanganan pemerintah selama ini, mengingat insiden tersebut menghidupkan kembali kenangan tentang penculikan murid perempuan di Chibok sekitar 4 tahun lalu.

Pemerintah negara bagian Yobe sempat mengumumkan para murid perempuan telah ditemukan, namun kemudian minta maaf atas pernyataan yang salah karena menerima informasi yang tidak akurat.

Sampai sekarang, belum jelas berapa banyak anak perempuan yang hilangan pada serangan Senin lalu.

"Pemerintah negara bagian Yobe belum memiliki informasi kredibel mengenai jumlah siswi yang disandera para teroris," ucap Abdullahi Bego, pembantu Gubernur Ibrahim Gaidam, dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : Boko Haram Serang Sekolah, Lebih dari 100 Siswi Dilaporkan Hilang

Saksi mata mengatakan kepada CNN, penduduk sekitar yang ketakutan mengaku melihat truk dan sepeda motor yang membawa orang-orang bersenjata telah menembak secara acak.

Konflik dengan Boko Haram diperkirakan telah membunuh puluhan ribu orang dan melakukan penculikan terhadap ribuan orang.

Sebanyak 200 murid perempuan dari sebuah sekolah di Chibok pada April 2014 memicu kemarahan global. Banyak gadis dari Chibok itu dibebaskan dengan negosiasi.

Namun, lebih dari 100 orang masih berada dalam penahanan dan keberadaan mereka tidak diketahui.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNN,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com