Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Berjalan Lagi, Jadi Impian Besar Pria Tergemuk di Dunia

Kompas.com - 23/02/2018, 10:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


GUADALAJARA, KOMPAS.com - Lipatan daging di punggung Juan Pedro Franco bergoyang kencang saat dia mengayunkan pedal sepeda dengan lengannya.

Dengan terus latihan fisik, Franco berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 250 kg.

Franco tinggal di bagian utara Meksiko, pernah mendapat gelar sebagai pria tergemuk di dunia.

Sertifikat Rekor Dunia Guinness pernah disambetnya pada Oktober 2016, ketika berat badannya mencapai 595 kg.

Tak hanya kesulitan bergerak, Franco juga harus menderita beberapa penyakit berbahaya seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah hambatan di paru-parunya.

Dokter mengkhawatirkan berbagai risiko yang bisa mengancam nyawa Franco, apabila dia tidak mengurangi berat badannya.

Saat itulah, Franco memutuskan untuk menjalani dua kali operasi lambung.

Baca juga : Anak Gemuk Berisiko Mengalami Obesitas Saat Dewasa

Dia dan ibunya pindah dari daerah asalnya, Aguascalientes, ke Guadalajara, kota di mana Franco bertemu dengan ahli bedah bariartik Jose Antonio Castaneda.

Castaneda memaksa Fraco untuk melakukan diet ketat karena hipotiroidime. Dia tidak mengizinkan pria gemuk itu makan masakan Mediterania selama 6 bulan.

Pada Mei 2017, Franco menjalani operasi pertama untuk melepaskan bagian perut sehingga volumenya berkurang hingga 80 persen.

6 bulan kemudian, dokter mengurangi setengah sisa perutnya dan menghubungkan dengan salah satu kantong yang lebih kecil ke usus.

Menurut dokter, Franco tidak bisa bergerak saat itu, sehingga membakar kalori tidak akan pernah cukup untuk mengatasi obesitasnya.

Satu-satunya pilihan dengan mengurangi secara radikal ukuran perutnya.

Baca juga : Jalani Diet, Bocah Obesitas 192 Kg Kini Sudah Bisa Bermain Bulu Tangkis

Franco yang kini berusia 33 tahun, mengalami penyusutan berat badan menjadi 345 kg. Castaneda berharap, dia dapat menurunkan berat badannya sekitar 100 kg selama 1,5 tahun ke depan.

Kendati tabung oksigen terus terhubung ke Franco dalam 24 jam sehari, tapi waktu berbaringnya di tempat tidur terus berkurang.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com