Kembangkan Sektor Hiburan, Arab Saudi Siapkan Dana Rp 875 Triliun

RIYADH, KOMPAS.com — Reformasi kebijakan terus digulirkan Kerajaan Arab Saudi. Kali ini, giliran sektor hiburan yang akan mengumpulkan investasi miliaran dollar Amerika Serikat.

Dalam konferensi pers yang megah di Riyadh, Kamis (22/2/2018), Kepala Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi Ahmad bin Aqeel al-Khatib mengatakan, rencana investasi senilai 64 miliar dollar AS atau Rp 875 triliun akan menyasar sektor hiburan dalam satu dekade mendatang.

"Kami sudah membangun prasarana. Anda akan melihat perubahan nyata pada 2020," katanya.

Sekitar 5.000 pertunjukan sudah pula direncanakan untuk diselenggarakan pada tahun-tahun mendatang. Nama-nama seniman di panggung hiburan internasional, seperti Maroon 5, Andrea Bocelli, dan Cirque du Soleil, diharapkan mengisi perhelatan konser di Saudi.

Namun, Khatib tidak memberikan rincian tentang alokasi penggunaan dana ratusan triliun itu ataupun tanggal pertunjukan dari nama-nama seniman dunia.

Baca juga: Perempuan di Saudi Kini Bisa Memulai Bisnis Tanpa Harus Izin Pria

Seperti diketahui, di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, kerajaan yang dikenal ultrakonservatif ini menempuh reformasi sosial dan ekonomi.

Pertengahan Januari tahun ini, perempuan Arab Saudi untuk pertama kalinya juga diperbolehkan menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung di stadion walaupun dalam tahap awal dibatasi di tiga kota besar, yakni Riyadh, Jeddah, dan Dammam.

Juni mendatang, perempuan Arab Saudi akan diizinkan mengemudi. Pencabutan larangan bioskop umum juga telah dicabut dengan perkiraan sekitar 300 bioskop mulai beroperasi pada 2030.

Baca juga: Pertama Kali, Perempuan Saudi Tonton Pertandingan Bola di Stadion

Langkah keterbukaan tersebut didorong Pangeran Mohammed bin Salman sebagai bagian dari yang dicanangkan sebagai Vision 2030 dengan tujuan diversifikasi ekonomi Arab Saudi sebagai tanggapan atas harga minyak dunia yang merosot.

Sektor hiburan kini dilihat sebagai salah satu potensi ekonomi mengingat banyak warga Arab Saudi yang pergi ke Dubai ataupun Bahrain untuk menonton film dan menikmati taman hiburan.