Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2018, 09:12 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


TEHERAN, KOMPAS.com - Petugas pencarian dan penyelamat (SAR) Iran kesulitan untuk mengambil jenazah korban jatuhnya pesawat milik Aseman Airlines yang menabrak gunung pada pekan lalu.

Sebanyak 66 orang yang terdiri dari penumpang dan kru berada di dalam pesawat ATR tersebut.

Dilansir dari AFP, Selasa (20/2/2018), direktur pusat medis regional Ghafoor Rastinrooz mengatakan, kondisi yang jauh dan berbahaya tidak memungkinkan helikopter untuk mendarat.

"Jenazah harus dipindahkah secara manual ke kaki gunung, yang tentu akan menyita waktu," katanya.

Pesawat milik Aseman Airlines dengan nomor penerbangan EP37014 menghilang dari radar sekitar 45 menit setelah lepas landas dari Teheran, ketika terbang di atas pegunungan Zagros, Minggu (18/2/2018) pagi.

Baca juga : Tim SAR Iran Temukan Lokasi Jatuhnya Pesawat Milik Aseman Airlines

Setelah dua hari dilanda hujan salju dan kabut tebal, cuaca cerah akhirnya menyelimuti wilayah jatuhnya pesawat pada Selasa (20/2/2018) pagi.

Dengan menyisir area menggunakan helikopter, petugas melihat puing-puing pesawat dengan logo perusahaan.

"Jenazah tersebar di sekitar pesawat," ujar seorang pilot helikopter.

Bangkai pesawat ditemukan di gunung Dena pada ketinggian sekitar 4.000 meter.

Rekaman dari helikopter menunjukkan puing-puing pesawat yang terkubur salju. Pejabat setempat tetap memperingatkan cuaca buruk yang diperkirakan akan kembali berlangsung selama berhari-hari.

Baca juga : Akibat Badai Salju, Iran Tunda Pencarian Pesawat yang Tabrak Gunung

Sekitar 100 petugas telah diterjunkan untuk mendaki gunung sejak Senin (29/2/2018) guna menemukan keberadaan pesawat dan mengambil jenazah.

"Sedikit demi sedikit, mereka telah mencapai area pesawat dan mengambil jenazah," kata Shahih Fathi dari palang merah Iran.

"Saat mendekati terbenamnya matahari dan helikopter tidak dapat beroperasi, tim akan bertahan di tempat itu semalaman. Kami akan berusaha meningkatkan jumlah tim, meski sangat sulit," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com