Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2018, 08:32 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


TOKYO, KOMPAS.com — Badan PBB untuk Anak-anak (Unicef) menobatkan Jepang sebagai negara paling aman untuk kelahiran bayi.

Akses kesehatan yang berkualitas di "Negeri Matahari Terbit" itu menjadi faktor pendorong rendahnya tingkat kematian bayi baru lahir.

Di Jepang, 1 dari 1.111 bayi baru lahir meninggal dalam 28 hari pertama mereka pada 2016. Laporan terbaru dari Unicef tersebut mencakup 184 negara.

Selain Jepang, negara di Asia yang juga berhasil masuk dalam 10 besar sebagai negara teraman untuk kelahiran bayi adalah Singapura dan Korea Selatan.

Sementara negara yang paling tidak aman untuk kelahiran bayi berada di Paskistan. Sebanyak 46 dari 1.000 bayi tidak berhasil melewati satu bulan kehidupannya.

"Sering kali, anak-anak mati karena ibu dan bayinya kekurangan akses terhadap perawatan yang berkualitas dan terjangkau," kata Direktur Eksekutif Unicef Henrietta Fore seperti dilansir dari Nikkei Asian Review, Rabu (21/2/2018).

Baca juga: UNICEF: 2017 Jadi Tahun Terburuk bagi Anak-anak di Zona Konflik

Jepang dan negara lain dengan angka kematian bayi sangat rendah memiliki sistem kesehatan yang kuat dengan sejumlah pekerja di bidang kesehatan yang terampil.

Selain itu, negara-negara tersebut juga membangun sanitasi, infrastruktur, edukasi tentang kesehatan umum, dan memberikan jaminan akses universal terhadap perawatan berkualitas untuk penduduk segala usia.

Dalam laporan terbaru Unicef menunjukkan, negara berpenghasilan tinggi memiliki tingkat kematian bayi lahir yang rendah. Rata-rata 3 kematian per 1.000 kelahiran hidup.

Di negara berpenghasilan rendah, ada 27 kematian bayi per 1.000 kelahiran.

Baca juga: Tahun Ini, Kelahiran Bayi di Jepang Capai Titik Terendah sejak 1899

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Ternyata, Indonesia masuk dalam 10 negara dengan jumlah kematian bayi paling banyak bersama negara lain seperti India, Pakistan, China, dan Bangladesh.

Kendati Bangladesh merupakan negara berpenghasilan rendah di Asia Selatan, ada kemajuan signifikan dalam mengurangi kematian bayi baru lahir.

Pada 1990, angka kematian bayi di Bangladesh mencapai 241.000, tetapi berkurang menjadi 62.000 kematian pada 2016.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com