Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Bagian di AS Ini Tarik Biaya Penjara dari Napi

Kompas.com - 20/02/2018, 17:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LANSING, KOMPAS.com - Ungkapan "tidak ada makan siang" gratis benar-benar terjadi di Negara Bagian Michigan, Amerika Serikat (AS).

Negara bagian dengan kota terbesar Detroit itu dilaporkan menuntut narapidana di sana untuk membayar biaya selama dia dipenjara.

Dilaporkan The Guardian Senin (19/2/2018), semua berawal ketika Curtis Dawkins menerbitkan buku pada Juli 2017.

Dawkins adalah terdakwa kasus pembunuhan di 2004 yang mengakibatkan satu orang tewas. Dia divonis dengan hukuman penjara seumur hidup.

Selama di penjara, ayah tiga orang anak itu menghabiskan waktunya dengan menulis, dan menciptakan kumpulan cerita pendek The Graybar Hotel.

Baca juga : Napi Koruptor Terlalu Banyak, Penjara Elit China Kehabisan Sel Tahanan

Dawkins menjelaskan, menulis merupakan cara dia untuk berimajinasi, sekaligus sarana menebus dosa karena melakukan pembunuhan.

Dalam pernyataan resmi, Michigan mengatakan kalau Dawkins tidak berhak untuk memberikan royalti kepada keluarga.

Mereka menuntut proses publikasi, pembayaran di masa depan, dan royalti sebesar 90 persen. Total, Michigan meminta 72.000 dolar AS, atau sekitar Rp 977 juta.

Sementara Dawkins dikabarkan bakal menerima pendapatan sebesar 150.000 dolar AS, atau Rp 2 miliar, dari penerbit.

"Sejak 2005, biaya Tuan Dawkins selama ditahan adalah 372.000 dolar AS, sekitar Rp 5 miliar," demikian pernyataan juru bicara Michigan dilansir The Independent.

Dawkins tentu saja langsung tidak menerima argumentasi Michigan. "Negara harus secara hukum melindungi rekening yang saya buat untuk kehidupan anak-anak saya," kata pria 49 tahun itu.

Adapun Kenneth Bowman, adik dari Tom Bowman yang menjadi korban Dawkins, menuntut uang royalti itu diberikan kepada mereka sebagai kompensasi.

"Saya harap Michigan mempunyai hukuman mati. Kalau saja uang itu jatuh ke tangan saya, maka saya bakal mengelolanya," kata Bowman kepada Detroit News via The Guardian.

Praktik meminta uang ke napi bukan barang baru. Pusat Keadilan Brennan (BCJ) di Fakultas Hukum Universitas New York membeberkan, Michigan hanyalah satu dari 40 negara bagian yang melakukannya.

Biasanya, biaya penjara itu termasuk jasa kesehatan, binatu, makan, pengawalan polisi, jasa pembela hukum, tes narkoba, dan pengawasan secara digital.

Sepanjang 2017, BCJ menuturkan, Michigan memperoleh 3,7 juta dolar AS, atau Rp 50,2 miliar, dari 294 napi.

Laurent-Brooke Eisen, penulis makalah Charging Inmates Perpetuates Mass Incarceration, menyebut tindakan itu sangat kejam dan tidak masuk akal.

"Sebab, kemerdekaan mereka telah direnggut, dan masih harus membayar untuk memastikan mereka tetap terpisah dari masyarakat," ujar Eisen.

Baca juga : Napi Al Qaeda Ini Hidup Bak Raja di Penjara Guantanamo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com