Rusia Selidiki Dalang Insiden Penembakan Gereja di Dagestan

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia menggelar penyelidikan dalang di balik serangan terhadap Gereja Ortodoks di Dagestan yang menewaskan lima orang.

"Ada penyelidikan apakah pelaku penyerangan terkait organisasi eksremis atau tidak," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam jumpa pers, Senin (19/2/2018).

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah mengklaim serangan itu dan bahkan memuji para penyerang yang tewas ditembak polisi Rusia.

Namun, dalam jumpa pers, Peskov tidak menyebut ISIS secara eksplisit sebagai pelaku penyerangan di kota Kizlyar, Dagestan itu.

Baca juga : Anggota ISIS Serang Gereja di Rusia, 5 Jemaat Tewas

"Memang ada beberapa organisasi termasuk yang terkait dengan terorisme internasional, yang terus melakukan aksi merusak," demikian Peskov.

Sementara itu, penyidik mengatakan, pelaku penyerangan adalah warga setempat yang lahir pada 1995.

Kini kepolisian sedang menggelar penyelidikan pembunuhan tetapi belum menjadikan insiden itu sebagai kasus terorisme.

Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Patriakh Kirill mengecam serangan tersebut yang disebutnya ditujukan untuk merusak hubungan antar-agama di kawasan Kaukasus.

Kecaman serupa datang dari Imam Besar Dagestan dan menyebut serangan tersebut sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam.

Pada Senin, gereja di kota Kizlyar menggelar misa untuk mengenang korban, sedangkan pengamanan terhadap seluruh gereja Ortodoks di Dagestan ditingkatkan.

Baca juga : 12 Janda ISIS Diadili di Irak, Satu Dijatuhi Hukuman Mati