Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Tahun Perang, Jumlah "Perawan Tua" di Suriah Meroket

Kompas.com - 19/02/2018, 14:08 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Al Arabiya

Selain mengakibatkan lebih dari 340.000 orang tewas akibat konflik yang sudah memasuki tahun ketujuh ini, ribuan pria kini berada di garis depan pertempuran.

Selain itu, dari populasi 23 juta jiwa sebelum perang pecah, 5 juta orang kini telah meninggalkan negeri itu.

Kondisi itu menghancurkan jaringan sosial warga, terutama para orangtua, yang dulu dengan mudah menemukan jodoh yang tepat bagi putra dan putri mereka.

"Warga dulu saling mengenal atau bisa dengan mudah saling kenal. Kini, keluarga tercerai-berai di banyak tempat," tambah Qassem.

Baca juga: Cerita Jihad, Warga Suriah yang Kini Jadi Pahlawan di Kota Leipzig

Sejumlah warga Suriah kemudian mencoba mengatasi masalah ini dengan menggelar "pernikahan lewat Skype".

Mereka memberikan otorita kepada pihak ketiga untuk menerbitkan dokumen pernikahan saat mereka saling mengucap janji pernikahan secara daring.

Yusra (31) juga belum menikah dan hal tersebut membuat orangtuanya resah karena khawatir dia akan "ketinggalan kereta".

"Saya tak ingin kamu jadi perawan tua," ujar Yusra menirukan perkataan ibunya.

Yusra menambahkan, sang ibu bahkan menyuruhnya berkeliling untuk mendapatkan jodoh.

Namun, seperti halnya Nour, Yusra yang bekerja sebagai penerjemah untuk Pemerintah Suriah menemukan sebagian besar orang di sekelilingnya adalah perempuan atau pria tua.

"Sebagian pemuda pergi ke luar negeri. Sebagian lainnya bertempur. Masalah ekonomi juga membuat mereka berpikir soal menikah. Belum lagi para pria yang tewas selama tujuh tahun terakhir," ujar Yusra.

Baca juga: Mengapa Warga Suriah Tidak Mengungsi ke Negara-negara Teluk?

Kondisi itu, lanjut Yusra, diperburuk dengan masalah sektarian yang makin meruncing di Suriah sehingga orang-orang dengan latar belakang agama berbeda nyaris tak mungkin untuk menikah.

Perang juga membuat inflasi meroket, pengangguran meningkat, dan kerugian ekonomi mencapai sekitar 225 miliar dollar AS.

Halaman:
Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com