Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Baru Afrika Selatan Janjikan "Fajar Baru"

Kompas.com - 17/02/2018, 15:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

CAPE TOWN, KOMPAS.com - Presiden baru Afrika Selatan (Afsel), Cyril Ramaphosa, memberikan pidato kenegaraannya yang pertama Jumat (16/2/2018).

Pidato tersebut diberikan sehari setelah dia menggantikan Jacob Zuma yang mengundurkan diri (15/2/2018).

Adapun sebelumnya, pengusaha yang juga merupakan tokoh anti-apartheid tersebut menjabat sebagai wakil presiden.

Dilansir BBC, Ramaphosa berkata bahwa Afsel sedang dalam kondisi gawat karena ekonomi yang stagnan, dan utang negara menumpuk.

Dia kemudian menjanjikan program magang bagi kaum muda yang hingga saat ini belum mendapat pekerjaan. Sebuah tindakan yang disebutnya sebagai "fajar baru".

Baca juga : Presiden Afrika Selatan Mundur karena Desakan Partai

"Ini juga menjadi tahun yang tepat dalam pemberantasan korupsi yang menyerang institusi pemerintahan," kata Ramaphosa dalam pidatonya.

Presiden 65 tahun tersebut menuturkan, dia berkeinginan membuat masyarakat berintegritas yang tidak menoleransi penjarahan kekayaan Afsel.

Analis Eurasia Group, Darias Jonker mengatakan Ramaphosa bakal menggelar operasi anti-korupsi selepas pembahasan anggaran (21/2/2018).

Dilansir kantor berita AFP, dia memprediksi, loyalis Zuma bakal segera disingkirkan selama era pemerintahan Ramaphosa.

"Dia kemungkinan menyasar keluarga Gupta, dan anggota keluarga Zuma lainnya. Langkah ini bakal membangkitkan kembali kepercayaan investor," beber Jonker.

Gupta adalah keluarga asal India yang dituding menjadi sekutu Zuma, dan sering memberikan jabatan kepada orang kepercayaannya untuk mengamankan kepentingan bisnis.

Namun, ada juga yang merasa skeptis dengan janji yang dilontarkan oleh Ramaphosa. Salah satunya adalah pemimpin oposisi Aliansi Demokratik, Mmusi Maimane.

"Saya pernah mendengar pidato ini sebelumnya. Seharusnya dia bisa berbuat lebih," kritik Maimane kepada Ramaphosa yang juga Ketua partai penguasa, Kongres Nasional Afrika (ANC).

Zuma memilih untuk mundur setelah dia dituding melakukan tindak korupsi. Salah satunya adalah skandal "Nkandla Gate".

Pada 2009, Zuma dituding melanggar dana konstitusi karena menggunakan uang negara untuk membangun rumah pribadinya di Nkandla.

Saat dia, dilaporkan dia menggunakan dana negara hingga 16 juta dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 218,3 miliar.

Meski Zuma bersikeras pembangunan itu menggunakan dana pribadi, rakyat yang tidak puas mulai menggelar unjuk rasa untuk menuntut dia diturunkan.

Baca juga : Partai Penguasa Afsel Bersiap Pecat Presiden Jacob Zuma

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com