Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Uang Rp 100 Miliar Milik Istri untuk Beli Klub Sepak Bola Inggris

Kompas.com - 17/02/2018, 15:34 WIB
Ervan Hardoko

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Pria yang sempat menjadi pemilik klub sepak bola Portsmouth, Inggris, selama enam pekan pada 2009, dijatuhi hukuman lima tahun penjara di Uni Emirat Arab.

Dia dipenjara karen terbukti mencuri uang 5 juta poundsterling atau hampir Rp 100 miliar dari istrinya untuk mendanai pembelian klub tersebut.

Sulaiman Al Fahim, yang juga terlibat dengan Abu Dhabi United Group saat pembelian Manchester City pada 2008, dinyatakan bersalah melakukan pemalsuan, menggunakan dokumen palsu, dan persekongkolan untuk perbuatan pidana.

Dia dan seorang kaki tangannya dinyatakan terbukti mencuri uang yang digunakan untuk membeli klub berjuluk "The Pompey" itu dari Sacha Gaydamak.

Baca juga : Pemilik Klub Elite NBA Tewas dalam Kecelakaan Mobil

Tak berapa lama kemudian Al Fahim menjual lagi klub tersebut kepada Ali Al Faraj. Al Fahim, (42) tidak menghadiri persidangan dan dijatuhi hukuman in absentia.

Jaksa mengatakan, istri Al Fahim mengetahui hilangnya dana dalam jumlah besar itu setelah bunga yang seharusnya diterimanya dari rekening bank yang dibuka pada 2009 itu ternyata nihil.

Dia lalu menghubungi manajer bank, yang ternyata "terus mengulur-ulur waktu" meskipun dia meminta untuk memindahkan dana di akun tersebut pada September 2011.

Ketika dia akhirnya datang ke bank, istri Al Fahim baru mendapatkan informasi bahwa tidak ada lagi tersisa dana di rekening tersebut.

Dia kemudian mendatangi bagian hukum bank untuk menyelesaikan masalah. Dan ketika mereka tidak mengambil tindakan, perempuan itu lalu melapor ke polisi.

Pengadilan yang berlangsung di Dubai itu menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada pengelola bank untuk pidana pencurian, pemalsuan dokumen resmi, dan penggunaan dokumen palsu.

Pindah pemilik tujuh kali

Pada saat dimiliki Al Fahim, Portsmouth berada di Liga Primer, namun mengalami masalah keuangan dan kesulitan untuk membayar gaji pemain dan staf.

Empat tahun kemudian, Pompey menderita degradasi tiga kali dan berpindah pemilik tujuh kali, selain dua kali badan sepakbola Inggris (FA) mengambil alih pengelolaan klub itu.

Pada 2013, klub ini diambil alih Pompey Supporters Trust (PST), yang lalu menjualnya ke mantan pimpinan Disney, Michael Eisner, pada Agustus 2017.

Baca juga : Pemilik Klub Chelsea Ditolak Renovasi Rumah Senilai Rp 103 Triliun

Musim lalu klub tersebut dipromosikan dari League Two ke League One, yang merupakan kompetisi kasta ketiga di sistem kompetisi Inggris setelah Liga Primer dan Championship. Mereka saat ini berada di urutan kesembilan klasemen.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Solent pada 2009 setelah membeli Portsmouth, Sulaiman Al Fahim mengatakan, "Realistis saja, kami membutuhkan markas baru dan kami ingin memperkuat tim dan akademi.

"Mudah-mudahan kami bisa memiliki stadion baru pada tahun 2015 atau 2016. Kalau saat itu tiba, kami ingin masuk delapan besar (Liga Primer)."

Juru bicara PST Ashley Brown mengatakan kepada BBC Sport bahwa kasus tersebut sekali lagi menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana syarat-syarat pembelian klub sepak bola di Inggris.

Liga Primer telah memperketat peraturan tentang kepemilikan sebuah klub sepak bola sejak kasus Al Fahim ini terungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com