Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Rehabilitasi Remaja di Peru Terbakar, Lima Anak Tewas

Kompas.com - 15/02/2018, 19:01 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TRUJILLO, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di pusat penjara remaja di Peru, Rabu (14/2/2018), menyebabkan lima korban tewas dan 30 lainnya mengalami luka.

Dilansir dari AFP, kebakaran penjara remaja yang berada di kota Trujillo, utara Peru tersebut disebabkan oleh beberapa tahanan yang membakar kasur di salah satu bagian penjara.

"Terjadi pemberontakan oleh para tahanan. Saat ini kami masih berada di lokasi," kata petugas polisi Helber Ordonez.

"Beberapa tahanan telah membakar kasur mereka di salah satu bagian penjara dan menyulut terjadinya kebakaran. Ada lima anak yang meninggal," tambahnya.

Baca juga: Pria Kabur dari Penjara Setelah Menukar Diri dengan Saudara Kembarnya

Sekitar 30 tahanan yang terluka telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Mereka terlihat diangkut menggunakan ambulans dan mobil dinas pemerintah.

Dilaporkan media lokal, suhu panas yang ditimbulkan akibat api kebakaran telah menyulitkan petugas polisi untuk memasuki fasilitas tersebut.

Begitu kabar insiden kebakaran tersebar, kerabat para tahanan langsung berkumpul di luar pagar pusat rehabilitasi, mencemaskan nasib keluarga mereka dalam tahanan.

Mereka mendesak pihak pusat rehabilitasi untuk segera memberikan informasti terkait para korban.

"Kami ingin tahu yang sebenarnya. Ada yang meninggal, mereka tidak ada di rumah sakit. Anak saya berada di dalam," kata seorang ibu yang terekam video media.

Petugas pemadam kebakaran dilaporkan masih berupaya mengendalikan api setelah tiga jam. Asap masih terlihat membumbung dari dalam pusat rehabilitasi.

Belum diketahui pasti berapa jumlah tahanan anak-anak yang berada di Pusat Diagnosis dan Rehabilitasi Tahanan Remaja yang berada sekitar 500 kilometer sebelah utara dari ibu kota tersebut.

Baca juga: Bergaun Pengantin, Perempuan di China Lamar Kekasihnya di Luar Penjara

Beberapa tahun lalu, direktur pusat rehabilitasi itu mengeluhkan fasilitas yang dibangun untuk menampung sekitar 80 pelanggar anak-anak itu terlalu penuh karena ditempati hingga dua kali lipat dari jumlah yang seharusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com