Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Markas Intelijen AS, 1 Terluka

Kompas.com - 14/02/2018, 22:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah penembakan dilaporkan terjadi di Kantor Keamanan Nasional (NSA) di pinggiran Washington, Rabu (14/2/2018) waktu setempat.

Dilaporkan NBC News via AFP, peristiwa di depan kantor intelijen Amerika Serikat (AS) itu mengakibatkan satu orang terluka.

NBC News melansir, sebuah SUV berwarna hitam menabrak pembatas beton. Sementara satu lubang terlihat berada di kaca depan mobil tersebut.

"Kami hanya bisa mengonfirmasi terdapat satu orang korban, dan kami masih belum tahu seberapa parah cederanya," ujar juru bicara NSA.

Baca juga : Militer dan Intelijen Turki Temui Rusia. Ada Apa?

Sedangkan media AS lainnya, ABC, memberitakan kalau korban yang terluka mencapai tiga orang.

Juru bicara NSA melanjutkan, situasi saat ini sudah berhasil diatasi. Sedangkan pelaku dilaporkan berhasil ditangkap.

Seperti diwartakan oleh BBC, pelaku terlihat didudukkan di tanah, dan dikelilingi oleh aparat penegak hukum.

Juru bicara Gedung Putih, Lindsay Walters, berkata Presiden Donald Trump telah diberi tahu situasinya.

"Doa sekaligus harapan kami diberikan kepada semua orang yang menjadi korban insiden ini," kata Walters dalam pernyataannya.

Insiden di NSA Rabu mirip dengan yang terjadi pada Maret 2015. Saat itu, polisi terpaksa menembak SUV karena terus melaju ke arah mereka.

Akibatnya, sopir dilaporkan tewas. Sedangkan penumpang yang berada di kursi depan mengalami luka-luka.

Dalam penyelidikan lanjutan, diketahui bahwa dua orang yang berpakaian seperti perempuan tersebut tengah berada dalam pengaruh narkoba, dan tidak berniat memberikan ancaman.

Baca juga : ISIS Klaim Serangan ke Pusat Pelatihan Intelijen Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com