Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pembantaian di Hari Valentine

Kompas.com - 14/02/2018, 16:49 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Torrio lolos dari maut tetapi empat pekan kemudian dia diadili dan dijatuhi hukuman penjara sembilan bulan setelah polisi menggrebek penyulingan minuman keras ilegal miliknya.

Sebulan kemudian, Torrio memanggil Capone ke penjara untuk mengatakan dia memutuskan untuk pensiun dan menyerahkan bisnisnya kepada Capone.

Setelah mengendalikan bisnis Torrio, Capone memindahkan markasnya ke hotel mewah Metropole. Dia kemudian menjadi tokoh ternama Chicago dan kerajaan kriminalnya dengan cepat berkembang.

Setelah seorang jaksa dibunuh anak buah Capone, kepolisian Chicago mulai secara agresif memerangi operasi bisnis haram Capone tetapi tetap tak bisa menangkapnya.

Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Mantan Presiden Serbia Diadili di Belanda

Keributan di Chicago membuat Capone membeli rumah mewah di Miami sebagai tempatnya "melarikan diri" dari situasi kacau ini.

Saat berada di Florida pada Februari 1929, Capone memberikan lampu hijau pembunuhan Bugs Moran dan rencana pun disusun.

Pada 13 Februari 1929, seorang pembuat minuman keras menelepon Bugs Moran dan menawarkan satu truk penuh wiski berkualitas tinggi dengan harga murah.

Moran memakan umpan itu dan keesokan harinya dia pergi ke lokasi pengiriman tempat dia bertemu sejumlah orang dan membeli wiski tersebut.

Moran datang sedikit terlambat dan saat hampir tiba di lokasi pertemuan dia melihat dua polisi dan dua detektif turun dari sebuah mobil tak bertanda dan menuju ke kediamannya.

Mengira nyaris ditangkap polisi, Moran kabur. Keempat orang itu ternyata adalah para anak buah Al Capone.

Keempat orang itu masuk ke dalam bangunan lokasi pertemuan dengan Moran karena mereka mengira satu dari tujuh orang di dalam gedung adalah sasaran utamanya.

Dengan menggunakan seragam polisi curian dan bersenjata berat, para anak buah Capone datang dan mengejutkan anak buah Moran.

Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Nelson Mandela Dibebaskan dari Penjara

Ketujuh orang itu kemudian dibariskan dan diperintahkan menghadap tembok. Mengira telah digrebek polisi, ketujuh orang ini tak melawan saat senjata mereka dilucuti.

Sesaat kemudian, keempat orang itu menembakkan senapan mesin mereka. Alhasil, enam orang tewas seketika dan orang ketujuh meninggal satu jam kemudian.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com