FRANKFURT, KOMPAS.com - Jerman secara mengejutkan telah mengambil kebijakan radikal untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dengan menawarkan transportasi publik gratis kepada warganya.
Dilansir dari AFP, Selasa (13/2/2018), langkah tersebut dilakukan setelah dua tahun insiden kecurangan emisi "dieselgate" Volkswagen menjadi skandal yang memicu kemarahan industri otomotif.
"Kami mempertimbangkan transportasi umum tanpa dipungut biaya untuk mengurangi jumlah mobil pribadi," pernyataan dari tiga menteri Jerman, termasuk Menteri Lingkungan Jerman Barbara Hendricks.
"Secara efektif memerangi polusi tanpa penundaan lebih lanjut menjadi prioritas tertinggi untuk Jerman," katanya.
Baca juga : Jerman Larang Warga Pengguna Ganja Obat Miliki Senjata
Kebijakan tersebut akan diuji coba selambat-lambatnya pada akhir tahun ini di lima kota di Jerman sebelah barat, termasuk Bonn, Essen, dan Mannheim.
Selain itu, pemerintah Jerman akan membatasi emisi dari transportasi lain seperti bus dan taksi, serta memberlakukan zona emisi rendah.
Transportasi publik menjadi sangat populer di Jerman, dengan jumlah perjalanan yang meningkat selama 20 tahun terakhir, mencapai 10,3 miliar perjalanan pada 2017.
Dibandingkan dengan negara besar Eropa lainnya, tiket transportasi umum di Jerman lebih murah. Tiket tunggal di Berlin dijual senilai 2,9 euro atau Rp 48.000, sementara di London dapat mencapai 5,5 euro atau Rp 92.000.
Baca juga : Kedubes Korea Utara di Jerman Diduga Pasok Teknologi Nuklir
Namun, pemerintah kota di Jerman berharap ada lebih banyak perencanaan agar kebijakan itu dapat berhasil.
"Saya tidak tahu ada produsen yang dapat menghadirkan jumlah bus listrik seperti yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan yang meningkat," kata wali kota Bonn, Ashok Sridharan.
Kepala asosiasi perkotaan Jerman Helmut Dedy mengingatkan agar pembiayaan transportasi publik gratis lebih transparan.
"Akan lebih banyak kendaraan transportasi publik, lebih banyak personel, dan mungkin lebih banyak jalur yang akan dibuuthkan. Tapi dari mana uang miliaran itu berasal?" katanya.