Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idap Sindrom Langka, Perempuan Ini Bisa Berkata Pakai Aksen Asing

Kompas.com - 09/02/2018, 23:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PHOENIX, KOMPAS.com - Ketika dalam keadaan sehat, Michelle Myers hanyalah seorang penulis yang berasal dari Phoenix, Amerika Serikat (AS).

Namun, ketika sakit kepalanya kambuh, Myers bakal menjadi seperti orang yang berasal dari negara lain.

Dilansir Daily Mirror Kamis (8/2/2018), semua itu terjadi karena Myers didiagnosis menderita Sindrom Aksen Asing (FAS).

FAS adalah sindrom langka yang mengakibatkan penderitanya mengalami perubahan baik pada intonasi maupun ritme bicara.

Myers berkata, dia mulai mengalami sindrom tersebut pada 2011. Saat itu, dari hasil pemeriksaan, dokter berkata hal itu disebabkan hormonnya.

Namun, di Mei 2011, Myers kembali mengalami sakit kepala hebat. Untuk menyembuhkannya, dia memutuskan tidur.

Baca juga : Terobsesi Pembunuh Berantai, Perempuan di Australia Bunuh Penderita Sindrom Asperger

Namun, ketika bangun, Myers merasa lidahnya berbeda. "Saya mencoba berbicara, dan kemudian suara saya terdengar berbeda. Di situ saya langsung menjerit," ujarnya.

Keluarga yang mendengar Myers awalnya tertawa karena mengira dia hanya berbeda.

Namun, puncaknya adalah ketika Mei 2015, kedua mata Myers mengalami masalah. Adiknya langsung mengantar ke unit gawat darurat.

"Saya kehilangan kesadaran. Saat saya mencoba berkata, kalimat yang keluar jadi terasa aneh. Seakan otak saya tidak bisa memproses sebuah kata," kenang Myers.

Ketika Myers bangun keesokan harinya, ibu tujuh anak itu menyadari bahwa dia baru saja berbicara menggunakan aksen Inggris.

"Keluarga saya tidak ada yang berasal dari Inggris. Namun, mereka berkata bahwa saya seakan baru saja bermigrasi dari sana," ujar Myers.

Akhirnya, pada April 2016, dokter mengonfirmasi bahwa Myers menderita FAS.

Dia sama sekali tidak tahu bagaimana dia bisa mengidap sindrom tersebut. Dari apa yang dia baca, sindrom itu terjadi karena otak mengalami kerusakan baik oleh trauma, atau stroke.

"Ketika saya menjalani pemindaian MRI, otak saya baik-baik saja," beber Myers. Satu-satunya yang ditemukan dokter adalah batang otaknya lebih kecil dari ukuran normal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com