Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Seragam Merek Armani Senilai Rp 10 Juta, Sekolah Ini Tuai Protes

Kompas.com - 09/02/2018, 15:22 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


TOKYO, KOMPAS.com - Sebuah sekolah dasar negeri di Ginza, Tokyo, Jepang, akan membuat seragam baru yang tidak biasa. Murid sekolah bakal mengenakan seragam merek Armani, sebuah perusahaan fesyen terkenal dan mewas asal Italia.

Kebijakan tersebut memicu protes dari kalangan orangtua murid karena harganya yang terlalu mahal.

Dilansir dari Japan Today, Jumat (9/2/2018), orangtua di sekolah dasar Taimei harus membeli seragam seharga 80.000 yen atau hampir Rp 10 juta, termasuk topi dan tas.

"Saya terkejut, dan bertanya-tanya, mengapa seragam merek mewah seperti itu dipilih untuk sekolah dasar negeri," kata seorang ibu yang tidak menyebutkan namanya.

"Saya khawatir gagasan yang keliru bahwa sesuatu yang mahal itu baik dan sesuatu yang murah itu buruk akan tercetak di pikiran anak-anak," ucapnya.

Dia mengatakan tahun ajaran baru di sekolah akan dimulai pada April mendatang.

Baca juga : Jepang Kembangkan Pisang yang Kulitnya Bisa Dimakan

Kepala sekolah SD Taimei, Toshitsugu Wada mengatakan keputusan untuk mengadopsi seragam yang dirancang Armani bertujuan menciptakan atmosfer yang sesuai dengan sekolah.

Pejabat Taimei belum memberikan komentar. Namun, Wada berjanji akan memberikan penjelasan yang cukup mengenai rencana pembuatan seragam baru.

"Dengan kerendahan hati, saya mendapat kritik tentang penjelasan yang tidak mencukupi dan tidak tepat waktu. Saya akan terus menjelaskan dengan seksama kepada pihak yang berkepentingan," ucapnya melalui sebuah pernyataan.

Seragam tersebut merupakan pakaian yang dipilih sekolah dan siswa tidak diwajibkan untuk memakainya.

Baca juga : Di Jepang, Investor Mata Uang Virtual Dikenakan Pajak hingga 55 Persen

Namun, Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menganggap harga seragam baru sekolah tersebut sangat mahal.

"Akan sangat berat jika seorang siswa tidak mampu membayarnya," katanya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan kementerian akan mempertimbangkan untuk mengambil langkah agar beban orangtua untuk membeli seragam sekolah anaknya tidak berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com