Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanada Pertimbangkan Kembali Penjualan 16 Hellikopter ke Filipina

Kompas.com - 08/02/2018, 22:07 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP,Arab News

OTTAWA, KOMPAS.com - Pemerintah Kanada tengah mempertimbangkan kembali kesepakatannya dengan Filipina terkait penjualan 16 unit helikopter, menyusul adanya pemberitaan yang menyebut helikopter tersebut akan digunakan untuk melawan pemberontak.

Menteri Perdagangan Kanada Francois-Philippe Champagne mengatakan, kesepakatan yang ditandatangani secara resmi pada Selasa (5/2/2018) itu dengan pemahaman bahwa helikopter akan digunakan untuk misi penyelamatan dan kemanusiaan.

Namun, Kepala Perencanaan Militer Filipina, Mayor Jenderal Restituto Padilla, kepada Reuters mengatakan, helikopter jenis Bell 412EPI tersebut akan digunakan untuk operasi keamanan internal militer.

Baca juga: Perangi Teroris dan Pemberontak, Filipina Beli 16 Helikopter dari Kanada

"Saat melihat deklarasi itu, kami segera melakukan peninjauan ulang dengan pihak yang berwenang. Kami akan meninjau kembali fakta yang ada untuk mengambil keputusan yang tepat," kata Champagne.

Kekhawatiran juga diakui Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, akan kemungkinan helikopter yang mereka jual akan digunakan untuk melawan warga Filipina.

Kanada memiliki peraturan yang sangat jelas tentang siapa yang dapat membeli persenjataan mereka dan tujuan penggunaannya.

"Kami akan memastikan sebelum kesepakatan ini maupun yang lain berlanjut karena kami mematuhi peraturan," kata Trudeau.

Sementara itu, perwakilan militer Filipina, Kamis (8/2/2018), membantah rencana menggunakan 16 helikopter tersebut untuk menyerang pemberontak. Mereka juga memperingatkan, Filipina dapat mundur dari kesepakatan sehubungan dengan kontroversi itu.

"Jika mereka tidak ingin menjualnya, kami dapat mempertimbangkan mendapatkannya dari sumber lain," kata juru bicara kepresidenan, Harry Roque.

Baca juga: Laut Membeku, Kapal Perang AS Terjebak di Perairan Kanada

Militer Filipina menekankan helikopter tersebut akan menjadi armada perlengkapan dan bukan penyerangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Arab News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com