Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Aksi Teror Paris Tolak Hadiri Sidang Kedua

Kompas.com - 08/02/2018, 19:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BRUSSELS, KOMPAS.com - Satu-satunya pelaku aksi teror Paris yang selamat, Salah Abdeslam, menolak menghadiri sidang lanjutan di Palais de Justice, Brussels, Belgia, Kamis (8/2/2018).

Kantor berita AFP melaporkan, pria keturunan Maroko itu diwakili oleh kuasa hukumnya, Sven Mary.

Sebelumnya, Kepala Administratif Palais de Justice, Luc Hennart menyatakan, mereka sudah menerima pemberitahuan bahwa Abadeslam bakal absen.

"Mereka sudah memberikannya Rabu (7/2/2018). Namun, pemberitahuan itu tidak akan mengubah jalannya persidangan," kata Hennart menjelaskan.

Mary juga menegaskan keinginannya untuk membela Abdeslam ketika ditanya oleh Hakim Ketua, Marie-France Keutgen.

Sidang itu hanya dhadiri oleh Sofiane Ayari, pria 24 tahun asal Tunisia yang diduga menjadi rekan Abdeslam ketika kabur ke Belgia.

Baca juga : Saya Percaya pada Tuhan, Saya Tidak Takut pada Kalian

Tak pelak, aksi Abdeslam yang memutuskan absen membuat pengacara korban serangan Paris, Tom Bauwens, sangat kecewa.

Bauwens mengecam tindakan tersebut, dan berkata dia sudah muak dengan perilaku maupun sifat Abdeslam yang oportunis.

"Dia bakal mengolok-olok sistem peradilan kami, dan tidak akan mengakui kami semua," kata Bauwens.

Salah Abdeslam, pelaku teror Paris 13 November 2015.Kepolisian Belgia dan Perancis/BBC Salah Abdeslam, pelaku teror Paris 13 November 2015.

Sebelumnya, pada persidangan Senin (5/2/2018), Abdeslam menolak setiap pertanyaan yang diajukan oleh para hakim.

Pria 28 tahun tersebut menyatakan bakal tetap diam, dan mempersilakan mereka untuk menjatuhkan vonis apapun kepadanya.

"Saya tidak takut kepada kalian maupun sekutu kalian. Saya menaruh kepercayaan kepada Tuhan," tutur Abdeslam.

Abdeslam melanjutkan, sikap diamnya merupakan bentuk pembelaan diri sehingga tidak bisa dianggap bahwa dia pelaku tindak kriminal.

Aksi teror yang diklaim oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tersebut terjadi pada 13 November 2015.

Serangan tersebut itu bertipe peledakan bom di Stade de France ketika digelar laga uji coba Perancis melawan Jerman.

Kemudian, pelaku juga menembak warga yang tengah menghadiri konser di Bataclan Theatre.

Akibatnya, 137 orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk di antaranya tujuh pelaku. Sementara 413 orang lainnya luka-luka.

Baca juga : Salah Abdeslam: Penjahat Kelas Teri yang Bergaul dengan Kaum Radikal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com