Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Abdeslam: "Penjahat Kelas Teri" yang Bergaul dengan Kaum Radikal

Kompas.com - 07/02/2018, 19:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

 

4. Abdeslam Telah Berhenti Berbicara
Sejak dipindahkan ke Perancis di April 2016, tercatat Abdeslam telah lima kali menjalani interogasi, dengan yang terakhir terjadi pada November 2016.

Namun, pria 28 tahun tersebut dengan konsisten menolak setiap pertanyaan yang diajukan oleh penyidik.

Namun, menurut kantor berita AFP, Abdeslam sempat menanggapi pertanyaan seorang perempuan yang menulis kepadanya di penjara.

"Saya tidak malu dengan siapa saya sebenarnya," ujar Abdeslam menjawab pertanyaan perempuan tersebut.

Baca juga : Buronon Teror Paris Diyakini Berada Di Belgia

5. Abdeslam Pindah Penjara
Pria yang pernah menjadi buronan paling dicari di Benua Biru itu dipindahkan dari penjaranya di Fleury-Merogis, kawasan selatan Perancis, menuju penjara yang berbatasan dengan Belgia.

Pemindahan itu dilakukan agar memudahkan Abdeslam dibawa selama masa persidangannya di Palais de Justice, Brussels.

Penjara yang digunakan untuk menampung Abdeslam adalah Vendin-le-Vieil yang terletak di kota Lille.

Penjara tersebut merupakan salah satu penjara dengan keamanan tertinggi di Perancis. Dan, menurut sumber internal, Abdeslam memiliki seluruh ruang bagi dirinya sendiri.

Penjara itu menjadi perbincangan ketika pada 12 Januari lalu, seorang narapidana Al Qaeda dilaporkan menusuk tiga sipir di sana.

Napi asal Jerman, Christian Ganczarski, tengah disiapkan untuk diekstradisi ke Amerika Serikat (AS).

Dia diduga tidak hanya terlibat dalam serangan 11 September (Insiden 9/11) di Menara World Trade Center.

Namun juga peledakan ke Sinagoga Ghriba Djerba di Tunisia pada 2002, dan menewaskan 21 orang.

14 di antara 21 orang yang tewas merupakan turis asal Jerman. Sisanya terbagi lima warga lokal Tunisia, dan dua warga negara Perancis.

Baca juga : Napi Al Qaeda Tusuk 3 Sipir Penjara di Perancis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com