Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebabkan 21 Pasien Terinfeksi HIV, Dokter Palsu di India Buron

Kompas.com - 06/02/2018, 15:36 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


LUCKNOW, KOMPAS.com — Bukannya sembuh dari flu, batuk, dan diare, 21 penduduk desa di India justru terancam terinfeksi HIV.

Pejabat otoritas kesehatan India, Sushil Choudhury, menyatakan, seorang dokter palsu bernama Rajendra Yadav telah menyuntik pasien dengan alat suntik dan jarum yang terkontaminasi.

Associated Press pada Selasa (6/2/2018) melaporkan, Yadav meninggalkan Desa Bangarmau, Uttar Pradesh, sehingga kini menjadi buronan polisi.

Penduduk desa mengatakan, mereka jarang melihat Yadav mengganti jarum suntik. Choudhury menyakini tindakan tersebut dapat menyebabkan penyebaran HIV.

Baca juga: Jika Menawarkan Kondom Dipidana, Penyebaran HIV/AIDS Akan Meningkat

"Melihat tingginya kasus, departemen kesehatan membentuk komite untuk menangani Desa Bangarmau guna menyelidiki alasan di balik lonjakan tersebut," katanya.

Choudhury mengatakan, tim komite telah mengunjungi area Premganj dan Chakmirpur di Bangarmau.

"Dari 566 orang yang diperiksa, ada 21 orang terinfeksi HIV," ucapnya.

Pasien yang terinfeksi HIV telah dirujuk ke pusat Terapi Antiretroviral, di Kanpur, untuk menekan HIV secara maksimal dan menghentikan perkembangannya.

Sering kali, penggunaan alat suntik dan jarum lebih dari satu kali menjadi alasan di balik perawatan medis berbiaya murah di beberapa tempat di India.

Baca juga: Menurut Pakar, Ini Umur Terbaik untuk Melakukan Tes HIV

Sistem layanan kesehatan India sedang menghadapi kekurangan jumlah dokter dan rumah sakit dalam jumlah besar. Jutaan orang miskin mencari "dokter palsu" untuk perawatan murah.

Badan PBB untuk Masalah HIV/AIDS (UNAIDS) melaporkan, India memiliki 2,1 juta orang yang hidup dengan HIV hingga akhir 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com