Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Bebaskan Delapan Dokter dari Tuduhan Propaganda Teror

Kompas.com - 06/02/2018, 09:09 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Delapan anggota asosiasi medis Turki yang sempat ditahan otoritas setempat karena mencela operasi militer ke Suriah, akhirnya dibebaskan, Senin (5/2/2018).

Mereka yang dibebaskan merupakan petinggi di Asosiasi Medis Turki (TTB), termasuk pemimpinnya.

Sebelumnya, sebanyak 11 anggota dewan pusat TTB telah ditahan pihak berwenang Turki karena pernyataan asosiasi tersebut yang menyebut perang sebagai masalah kesehatan masyarakat dan menuntut adanya perdamaian.

Baca juga: Lebih dari 300 Orang di Turki Dituduh Sebar Propaganda Teror

Tiga anggota yang ditahan telah dibebaskan lebih awal pada Jumat (2/2/2018). Sedangkan delapan lainnya menyusul empat hari berselang.

Seorang pejabat TTB menyampaikan, delapan orang yang baru saja dibebaskan, termasuk ketua TTB Rasit Tukel, dalam kondisi sehat.

"Mereka semua, termasuk ketua kami, dibebaskan dalam kondisi baik, seperti saat ditahan dan tidak kurang suatu apapun," kata pejabat tersebut kepada AFP.

Dalam pernyataanya, asosiasi TTB mengatakan konflik sebagai pangkal terjadinya masalah yang tidak dapat diperbaiki dan menolak adanya peperangan, serta menuntut perdamaian segera.

Asosasi medis Turki memiliki anggota lebih dari 83.000 tenaga medis, yang mewakili 80 persen dokter di Turki.

Setelah pernyataan mereka, otoritas Turki melakukan investigasi terhadap asosiasi tersebut dan para anggotanya dengan tuduhan melakukan propaganda untuk organisasi teror serta memicu kebencian dan permusuhan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sempat menyerang badan tersebut dengan menyebut mereka bukan intelektual namun hanya sekelompok budak yang tidak berpikir.

Dia pun memperingatkan kepada pihak yang melakukan protes harus membayar dengan "harga yang mahal".

Baca juga: Serangan Udara Turki di Suriah Hancurkan Kuil Berusia 3.000 Tahun

Pemerintah Turki telah melancarkan operasi militer ke wilayah Suriah pada 20 Januari 2018 lalu.

Operasi dengan nama "Ranting Zaitun" itu ditujukan untuk mengusir kelompok bersenjata Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang dianggap sebagai teroris oleh pemerintah Turki dari kota Afrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com