Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Lakukan Uji Coba Kapal Tanpa Awak untuk Keamanan Laut

Kompas.com - 05/02/2018, 20:25 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

BEIJING, KOMPAS.com - Militer China belum lama ini telah berhasil melakukan uji coba kapal tanpa awak yanga akan mendukung dalam keamanan wilayah laut.

juru bicara militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengatakan, armada kapal tanpa awak yang diberi nama Huster-68 tersebut telah sukses diuji coba pada bulan lalu di Dongguan, provinsi Guangdong.

Kapal sepanjang 6,8 meter tersebut merupakan hasil pengembangan oleh Universitas Teknologi dan Sains Shenzhen Huazhong. Pada tes pertama kapal diuji coba di sekitar waduk Songmushan bersama sejumlah kapal tanpa awak lainnya.

Baca juga: AS Putus Bantuan Militer, Pakistan Lirik Kerja Sama dengan China

"Tim pengembangan menggunakan uji coba kali ini untuk mengatasi kesulitan yang ditimbulkan saat sinyal komunikasi lemah dan harus tetap dalam formasi," kata juru bicara dalam laporan yang dilansir SCMP.

Pihak universitas sebagai pengembang turut menyampaikan peran penting kapal tanpa awak tersebut dalam upaya melindungi perairan China, mengelola sumber daya air dan mencapai ambisi angkatan laut untuk dapat beroperasi secara global.

Peneliti dari Program Keamanan Maritim di Universitas Teknologi Nanyang di Singpura, Collin Koh mengatakan, teknologi kapal tanpa awak akan menjadi sangat penting di masa depan.

Dalam penegakan hukum maritim, kapal tanpa awak dapat dimanfaatkan untuk memantau situasi berpotensi bahaya di lautan.

"Di Laut China Selatan, peralatan ini dapat mengusik kapal asing, melakukan serangan dan dapat digunakan dalam jumlah besar," kata Koh.

Pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, Li Jie mengatakan, fungsi utama kapal tanpa awak Huster-68 tersebut adalah untuk misi investigasi dan menghalangi target di laut.

Baca juga: Afghanistan Akui China Berniat Bangun Pangkalan Militer

Li Jie menambahkan, meski China termasuk yang terdepan dalam teknologi kapal tanpa awak, namun negara itu masih tertinggal dari AS dan Israel.

"Pengembangan teknologi itu di masa depan akan dapat memangkas potensi kerugian dari jumlah korban jiwa dalam patroli militer di laut," tambah Li.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com