Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Protes Korea Gunakan Bendera Persatuan, Ada Apa?

Kompas.com - 05/02/2018, 16:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Dalam pesta pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang Jumat (9/2/2018), Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) bakal menggunakan bendera persatuan saat berparade.

Bendera unifikasi tersebut berbentuk siluet Semenanjung Korea berwarna biru di latar belakang putih.

Jika diperhatikan dengan teliti, terdapat sebuah titik biru kecil di bawah pulau utama. Titik biru tersebut adalah pulau yang tengah menjadi sengketa antara Jepang dan Korsel.

Pulau sengketa tersebut bernama Dokdo dalam bahasa Korea, atau Takeshima dalam bahasa Jepang.

Dilansir AFP Senin (5/2/2018), Ketua Sekretaris Kabinet Yoshidide Suga mengecam keras rencana penggunaan bendera unifikasi tersebut.

Baca juga : Di Pembukaan Olimpiade, Korut-Korsel Gunakan Bendera Persatuan

"Tidak bisa diterima. Apalagi jika melihat status kami yang masih berdaulat di Takeshima," kecam Suga.

Suga melanjutkan, pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe bakal melancarkan protes keras terhadap pemerintahan Moon Jae In.

"Sangat disayangkan insiden ini terjadi beberapa hari sebelum pesta pembukaan Olimpiade," keluh Suga.

Sebelumnya, Seoul telah melancarkan protes keras ketika Jepang membuka pameran yang memperlihatkan pulau-pulau sengketa (25/1/2018).

Dalam pameran tersebut, Jepang melansir koleksi dokumen baik peta, artikel, maupun foto-foto yang memperkuat klaim mereka.

Selain dengan Korsel, Jepang juga mempunyai sengketa pulau dengan China atas sebuah pulau di Laut China Timur.

Pulau yang diberi nama Senkaku oleh Jepang tersebut juga diklaim oleh China, dan bernama Diaoyu.

Baca juga : China Kecewa Keputusan Jepang Buka Museum Pulau Sengketa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com