Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Kelelawar Sakit, Sepasang Turis di AS Terancam Rabies

Kompas.com - 04/02/2018, 12:25 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber NBC News


NAPLES, KOMPAS.com - Sepasang turis asal Swiss yang berpikir mereka melakukan tindakan mulia dengan menyelamatkan seekor kelelawar sakit, ternyata menimbulkan kekhawatiran internasional.

Pasalnya, pihak klinik hewan di Florida, Amerika Serikat, mendapati bahwa kelelawar tersebut telah terjangkit virus rabies.

Dilansir dari NBC News, Jumat (2/2/2018), petugas dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) berusaha mencari keberadaan turis tersebut, karena mereka tidak meninggalkan informasi atau kontak ketika menyerahkan kelelawar.

"Dua turis berada di Naples, Florida. Mereka menemukan kelelawar di luar toko kelontong," ujar Ryan Wallace, seorang dokter di CDC.

Baca juga : Ratusan Kelelawar Australia Mati Terpanggang Gelombang Panas

"Mereka mengambil kelelawar dan membawanya ke klinik hewan setempat, dan sayangnya mereka tidak meninggalkan kontak sama sekali. Kelelawar mati di klinik dan positif rabies," katanya.

Rabies dikenal sebagai virus yang paling mematikan. Sementara, kelelawar di seluruh Amerika membawa virus tersebut. Dengan luka gores sedikit saja, virus itu dapat menular.

Beberapa hari sebelum berita tentang turis dan kelelawar, seorang bocah berusia 6 tahun di Florida meninggal akibat rabies setelah dilukai oleh kelelawar.

"Ketika pihak klinik hewan berupaya untuk menyelidiki keberadaan turis, mereka hanya memiliki informasi sedikit. Mereka mengenali turis dari aksennya seperti orang Swiss dengan usia 50 atau 60 tahun," kata Wallace.

Baca juga : New South Wales Berencana Berantas 100.000 Ekor Kelelawar

Pemberitaan lokal yang terus menyebar tidak juga dapat menemukan turis tersebut. CDC dan otoritas kesehatan setempat menyadari kemungkinan mereka telah kembali ke negaranya.

Kemudian, CDC menghubungi otoritas Swiss di AS. Upaya tersebut membuahkan hasil.

"Dalam lima jam, pasangan tersebut ditemukan. Mereka mengatakan telah mengambil kelelawar dengan tangan kosong. Saat ini, mereka telah divaksin anti-rabies," ujar Wallace.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan rabies membunuh lebih dari 55.000 orang per tahun di seluruh dunia. Sementara, dalam beberapa bulan terakhir, dua orang telah meninggal karena rabies di Florida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com