Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2018, 13:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Rumah pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, dilaporkan telah dilempar bom oleh orang tak dikenal.

Juru bicara pemerintah, Zaw Htay, mengatakan pelemparan bom itu terjadi di rumah pribadinya dekat danau di Yangon Kamis (1/2/2018).

"Bom tersebut adalah jenis bom molotov," kata Htay seperti dilansir kantor berita AFP.

Untungnya, lanjut Htay, Suu Kyi tengah tidak berada di tempat tersebut.Dia tengah berada di Naypyidaw untuk bersiap menyampaikan pidato kenegaraan. Rumah itu juga diberitakan hanya mengalami kerusakan kecil.

Hingga kini, pelaku masih berusah mengungkap siapa, dan apa motif pelaku melakukan aksi pelemparan bom tersebut.

Baca juga : Aung San Suu Kyi Bicara, Akhiri Masa Diam soal Krisis Rohingya

AFP memberitakan, rumah yang menjadi target pelemparan bom mempunyai arti simbolis bagi Suu Kyi.

Sebab, di tempat itulah, peraih Nobel Perdamaian 1991 itu berstatus tahanan rumah junta militer selama 15 tahun.

Sepanjang pertengahan 2017, Suu Kyi menjadi sasaran kritik dan kecaman dari komunitas internasional.

Penyebabnya adalah sikap pasifnya terhadap operasi militer yang dilakukan Myanmar terhadap etnis minoritas Rohingya di Rakhine, 25 Agustus 2017.

Sekitar 620.000 orang Rohingya harus melarikan diri je Bangladesh akibat operasi militer tersebut.

Sementara organisasi kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF) melansir dalam bulan pertama pasca-operasi, 6.700 orang tewas.

"730 di antara 6.700 korban tewas adalah anak-anak dengan usia di bawah lima tahun," ujar MSF pada 14 Desember 2017.

Selain itu, sikap Suu Kyi yang dianggap menyalahkan intervensi negara lain membuat salah satu penasihat tentang Rohingya sekaligus teman dekatnya, Bill Richardson, mundur.

Baca juga : Kecewa, Teman Dekat Suu Kyi Mundur sebagai Penasihat Rohingya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com