Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darboune, Gang Tersempit di Arab Ini Ada di Irak

Kompas.com - 01/02/2018, 12:15 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Anadolu

BAGHDAD, KOMPAS.com - Di Indonesia ada istilah gang senggol untuk menyebut jalan kecil di antara bangunan di permukiman.

Disebut demikian lantaran orang-orang yang melaluinya akan selalu bersenggolan satu sama lain karena lebar jalan yang terlalu sempit.

Namun di Irak, ternyata ada sebuah gang yang bisa jadi merupakan gang tersempit di negara Arab, atau bahkan mungkin di dunia.

Dengan lebar hanya sekitar 30 sentimeter di titik tersempitnya, gang sepanjang 70 meter tersebut hanya dapat dilalui satu orang sekali waktu.

Baca juga: Vienna Kota dengan Kualitas Hidup Terbaik di Dunia, Baghdad Terburuk

Gang tersebut berlokasi di distrik Kasra, Baghdad, yang merupakan salah satu ditrik tertua di ibu kota Irak itu. Warga sekitar menyebut gang itu "Darboune" yang berarti kecil dalam dialek Irak.

Jalan gang yang sangat sempit menyebabkan warga harus melaluinya secara bergantian.Murtadha Sudani / Anadolu Agency Jalan gang yang sangat sempit menyebabkan warga harus melaluinya secara bergantian.

Meski sempit, gang tersebut menjadi satu-satunya jalan masuk ke sejumlah rumah warga, yang sebagian besar memang berpendapatan rendah. Mereka pun mengaku kerap kesulitan karena sempitnya gang itu.

"Karena gang yang terlalu sempit, hampir tidak mungkin untuk membawa masuk perabotan mewah ke dalam rumah kami," kata Yaser Mutassar, salah seorang penduduk lokal dikutip Anadolu.

Dia menceritakan pernah membeli sebuah mesin cuci dan mencoba membawanya masuk melalui gang itu. Namun setelah memikirkan banyak cara, tetap tidak berhasil.

"Saya tidak berhasil membawanya masuk, jadi akhirnya saya jual kembali," tutur Mutassar, yang telah tinggal di gang itu selama hampir 35 tahun.

Gang tersebut menjadi satu-satunya jalan masuk ke sejumlah rumah warga.Murtadha Sudani / Anadolu Agency Gang tersebut menjadi satu-satunya jalan masuk ke sejumlah rumah warga.

Warga lainnya, Abu Abdullah menceritakan, kesulitan juga kerap ditemui warga saat ada anggota keluarga mereka yang meninggal di dalam rumah.

"Saat ada tetangga atau kerabat yang meninggal, kami harus mengeluarkan jenazahnya melalui atap baru kemudian menurunkannya agar bisa dibawa ke tempat pemakaman," ujarnya.

Baca juga: Pebisnis Muslim Irak Pasang Pohon Natal Tertinggi di Baghdad

Walaupun sering menemui kesulitan, Abdullah mengatakan di kawasan itu warga tinggal dengan damai, tanpa mempedulikan mereka dari Syiah maupun Sunni.

"Gang tempat kami tinggal ini terkenal dengan ketulusan, kebajikan dan keramahannya," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Anadolu
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com