Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemirsa TV Pidato Kenegaraan Pertama Trump Menurun Dibanding Obama

Kompas.com - 01/02/2018, 10:51 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebanyak 46 juta rakyat Amerika Serikat menyaksikan pidato kenegaraan di Kongres atau State of Union pertama Presiden AS Donald Trump melalui layar televisi.

Dilansir dari CNN, Rabu (31/1/2018), data pemeringkat Nielsen tersebut turun tipis dari pidato Trump di Kongres pada musim dingin lalu.

Rating pidato pada Selasa (30/1/2018) itu juga sedikit turun jika dibandingkan dengan pidato kenegaraan Barack Obama pada 2010. Dia berhasil mencatatkan jumlah penonton sebanyak 48 juta penonton.

Namun, masih sulit mengatakan alasan penurunan jumlah penonton tersebut akibat ketidakpopuleran Trump, atau penonton televisi yang semakin terpecah.

Baca juga : Pidato Kenegaraan Trump: Impian Amerika, ISIS, Imigran, dan Ekonomi

Dalam banyak kasus, pidato kenegarakan menjadi salah satu acara tahunan yang paling banyak disaksikan, sehingga menjadi kesempatan unik bagi presiden untuk menilai popularitasnya.

Lembaga pemeringkat Nielsen menghitung penonton televisi yang menyaksikan pidato Trump di 12 jaringan siaran dan saluran kabel. Penonton yang menonton via siaran langsung di internet tidak termasuk hitungan.

Dari seluruh 12 jaringan, total penonton pidato kenegaraan Trump mencapai 45,8 juta.

Presiden AS kerap mendapatkan peringkat relatif tinggi pada awal masa jabatan, dan kemudian menjadi rendah di pidato kenegaraan selanjutnya.

Baca juga : Balas Pidato Trump, Korea Utara Sebut AS sebagai Pelanggar HAM

Obama, misalnya, jumlah penonton televisi yang menyaksikan pidatonya menurun menjadi 31 juta orang pada 2016.

Jumlah pemirsa televisi terbanyak yang menyaksikan pidato kenegaraan presiden AS terjadi pada 1993. Saat itu merupakan tahun pertama bagi pemerintahan Bill Clinton memimpin AS. Dia berhasil meraup 66,9 juta penonton televisi.

Dalam pidato kenegaraan pertamanya, Trump menyatakan saat ini sebagai momen Amerika Baru.

"Ini saat yang tepat untuk memulai impian rakyat Amerika," katanya.

Baca juga : Di Depan Kongres, Trump Beri Penghormatan ke Pembelot Korea Utara

Dalam sebuah pesan optimistis, dia mengklaim pemerintahannya telah membangun AS yang aman, kuat, dan membanggakan.

Dia meminta rakyat AS bersatu sebagai satu tim, satu bangsa, dan satu keluarga Amerika.

Terkait kebijakan luar negeri, Trump mencatat hampir semua wilayah di Suriah dan Irak yang pernah dikuasai kelompok ISIS telah direbut kembali,

"Kami akan terus berjuang sampai ISIS dikalahkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com